SOLO, KOMPAS.com — Teror di Solo adalah masalah nasional sehingga Kapolri harus turun tangan. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/8/2012).
"Kapolri harus turun tangan dan mendesak anak buahnya untuk menyelesaikan dan menemukan pelakunya karena masalah teror di Solo merupakan masalah nasional," katanya.
Aria menambahkan bahwa sejarah konflik di kota Solo selalu terkait dengan kepentingan pusat. Dirinya mencontohkan konflik sosial pada tahun 1998.
"Saya mengenal Solo, dan pada dasarnya bangunan sosial di Solo sangat kondusif sehingga apabila ada kepentingan luar 'bermain' di Kota Solo, sudah bisa terbaca," ujarnya.
Kasus penembakan dan pelemparan bahan peledak di Pospam Gladak saat menjelang Lebaran lalu, yang ditegaskan Kapolres Kota Solo sebagai granat berdaya ledak rendah, adalah bentuk tantangan dan pelecehan lembaga kepolisian.
"Dua teror tersebut membawa pesan jelas sebagai bentuk tantangan dan peremehan otoritas keamanan, yang dalam hal ini adalah Polri. Karena itu, perlu penanganan serius, optimal, dan informatif terhadap masalah tersebut," katanya.
Sementara itu, Aria menggarisbawahi rasa keamanan rakyat untuk mengetahui sampai sejauh mana tanggung jawab pihak berwenang. "Kepada Polri, rakyat percaya, mendukung, dan menunggu, meskipun tetap kritis," ujarnya saat berkunjung di Solo dalam rangka memonitor pelayanan mudik Lebaran, sekaligus mengunjungi keluarganya di Solo dan Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.