Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Buka Jalan yang Tertimbun Longsor di Sigi

Kompas.com - 20/08/2012, 14:51 WIB

PALU, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan, Senin (20/8/2012) pagi, berupaya membuka jalan yang tertimbun longsor di perbatasan Kecamatan Gumbasa dan Kulawi, Kabupaten, Sigi, Sulawesi Tengah.

Dua unit ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Sulawesi Tengah, dikerahkan untuk mengangkut material longsor berupa tanah, batu, dan gelondongan kayu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Resmin Rase mengatakan, pembukaan jalan itu adalah untuk memudahkan proses pengiriman bantuan dan evakuasi korban yang masih terisolasi.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR pada Sabtu (18/8/2012) menghancurkan ratusan rumah dan bangunan di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kulawi, Kecamatan Gumbasa, dan Kecamatan Lindu.

Gempa tektonik itu juga mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka karena tertimpa reruntuhan bangunan. Sejumlah korban juga dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu yang berjarak sekitar 60 kilometer dari lokasi bencana.

Resmin mengatakan, upaya pembukaan jalan itu diharapkan bisa berjalan lancar hingga sore hari.  "Yang penting kendaraan bisa melewati jalan untuk membantu para korban," katanya.

Resmin mengaku mengalami kesulitan untuk mengetahui keadaan warga yang masih terisolasi di sejumlah desa karena terkendala telekomunikasi. Sejumlah tim dari organisasi radio amatir dan pasukan TNI yang yang membawa perlengkapan komunikasi dinilai sangat membantu mengetahui kondisi masyarakat.

Saat ini sebagian korban yang selamat dan berada dalam pengungsian juga telah mendapat bantuan makanan dan obat-obatan.
Saat ini sekitar 300 personel dari Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk membantu para korban dan membersihkan reruntuhan bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com