Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irigasi Surut, Petani Cilamaya Minta Tambahan Air

Kompas.com - 15/08/2012, 13:46 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com — Sejumlah petani di beberapa desa di Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meminta tambahan air seiring dengan surutnya irigasi dalam beberapa pekan terakhir ini. Mereka telanjur mengolah tanah dan memindahkan bibit padi, tetapi sekarang sawah mereka justru kekurangan air.

Toni Afandi, petani di Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Rabu (15/8/2012), mengatakan, sejumlah petani di Desa Muara Baru urung menanam padi karena lahannya mengering lagi. Adapun di Desa Rawagempol Wetan, bibit padi telanjur dipindah dari persemaian. "Usia padi kini berkisar 2-7 hari, tetapi sawah mengering lagi karena debitnya surut. Selain terancam kekeringan, situasi itu memicu serangan hama tikus," ujar Toni.

Desa Muara Baru, Muara, dan Rawagempol berada di ujung (hilir) saluran irigasi yang bersumber dari Waduk Ir H Djuanda. Dengan surutnya debit air seiring turunnya volume dan tinggi muka air waduk, sawah-sawah di hilir iriagasi rentan kekeringan.

Sebelumnya, sejumlah petani dari Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, berunjuk rasa ke instansi terkait untuk meminta pasokan air. Sebagian tanaman padi milik petani Pakisjaya puso karena kekeringan. Sebagian lagi batal menanam karena lahan mengering setelah sempat diolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com