Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bojonegoro dan Gresik Gelar Pasar Murah

Kompas.com - 07/08/2012, 19:01 WIB
Adi Sucipto

Penulis

 BOJONEGORO, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro menggelar pasar murah di Alun-alun Bojonegoro, selama tiga hari mulai Selasa (7/8). Masyarakat bisa membeli beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, telur, dan daging dengan harga lebih murah dari harga pasar karena ada subsidi harga.

Kepala Disperindag Bojonegoro, Bambang Suharno mengatakan, sebelumnya dilakukan survei harga di beberapa pasar untuk menentukan subsidi yang akan diberikan dengan menggandeng pihak ketiga. Rata-rata subsidi yang diberikan Rp1.000-Rp1.500 untuk setiap produk. Dalam pasar murah itu disiapkan beras Bulog 4 ton per hari dengan harga jual Rp 5.700 per kg, dari harga pasaran beras premium Rp 7.300 per kg. Telur dijual Rp 10.000 dari harga pasaran Rp 13.000 per kg.

Di Gresik, pasar murah sebanyak 7.670 paket berisi 3 kilogram beras, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng, digelar di tiga titik. Paket sembako seharga Rp 54.000 dijual Rp 15.000 ke masyarakat. Pada Selasa (7/8/2012) di Wringinanom untuk melayani masyarakat di Kecamatan Wringinanom dan Kedamen. Sebelumnya untuk Kecamatan Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, Bungah, dan Panceng, dipusatkan di Desa Wadeng, Kecamatan Sedayu dan untuk Kecamatan Cerme dan Duduksampeyan dipusatkan di Duduksampeyan.

Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menuturkan, selain ada pasar murah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara, juga ada operasi pasar bekersama dengan Provinsi Jawa Timur yang sudah digelar di sejumlah pasar tradisional seperti Balongpanggang dan Sedayu. "Itu semua untuk membantu masyarakat dan menstabilkan harga," ujarnya.

Sementara, 1.300 anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Setia Praja Lamongan menerima voucher Lebaran senilai Rp 75.000 yang bisa ditukarkan dengan kebutuhan Lebaran pada 1-10 Agustus. Voucher itu bisa ditukar dengan biskuit, wafer, permen, kue kering, gula, minyak goreng, kacang, hingga sirup. " Bila barang yang dibeli melebihi voucher, maka penukar voucher harus menambah uang sebanyak kekurangannya, tutur," ujar Mail, pegawai KPRI Setiapraja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com