Ada Kartun Koruptor di Pameran SECAC

SEMARANG, KOMPAS.com — Mengambil tema Ramadhan, pameran kartun di ruang perpustakaan Masjid Agung Jawa Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, seperti merefleksikan situasi dan kondisi umat, utamanya kaum beragama saat ini.

Pameran kartun ini berlangsung 20 Juli sampai 26 Agustus 2012. Pengunjung pameran kartun yang diselenggarakan Semarang Cartoon Club dan BSF, Sabtu (4/8/2012), menyaksikan sejumlah gambar kartun seolah mengubah ritual keagamaan di bulan Ramadhan dari suasana serius, khidmat, menjadi humor sekaligus satir.

Dalam pameran itu bisa disaksikan gambaran sekumpulan orang sedang tadarus di serambi masjid. Tak jauh dari tempat itu, barisan sandal ditangga, terselip juga tumpukan uang hasil korupsi.

Karya kartunis Pratiwi seolah samar menyampaikan apakah ada koruptor di antara sekumpulan orang yang tengah duduk bersila di serambi masjid itu. Ada pula kartun global yang menggambarkan orang besar sedang menawarkan burung kertas kepada seseorang.

Di belakang punggung, burung asli sudah terkullai mati, bersimbah darah di tangannya. Di sakunya ada ketapel bercak darah. Inikah simbol negara adikuasa yang atas nama perdamaian menginvasi negara lain, padahal damai itu sendiri telah "mati".

"Kartun memiliki kekuatan untuk mengkritik diri sendiri juga orang lain tanpa menyakiti," kata Heryanto, penggemar kartun dari Kendal, Jawa Tengah.

Introspeksi diri sangat pas digambarkan kartun karya Irvan, Jogja. Kartun itu menampilkan sosok ustadz yang tengah becermin di kaca besar. Wajah yang muncul bukanlah wajah sesungguhnya, melainkan rupa diktator Jerman, Hitler.

Pameran yang menyuguhkan lebih dari 75 gambar kartun diikuti para kartunis sejumlah kota di penjuru Pula Jawa. Beberapa nama kartunis terkenal, seperti Koesnan Hoesie, Jitet Koestana, Ibnu Thalhah, juga sejumlah kartunis regional yang pernah menyabet penghargaan di dalam dan luar negeri, ikut ambil bagian dalam pameran Festival Kartun Ramadhan 2012.