Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catut Rp 1,2 Miliar, Aset Brigadir Marwan Disita

Kompas.com - 03/08/2012, 14:44 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

BUTON, KOMPAS.com - Tim Serse Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menyita seluruh aset milik Brigadir Marwan yang telah menggelapkan dana kas bendahara Kepolisian Resor Buton sebesar Rp 1,2 miliar. Rencana penyitaan aset ini diungkapkan AKBP Farurozi selaku Kepala Polres Buton Sulawesi Tenggara,  Jumat (3/8/2012).

Menurut Farurozi, Reskrimmum Polda Sulawesi Tenggara terus melakukan penyelidikan. Sejumlah aset pelaku sudah disita untuk menalangi gaji para anggota polisi. "Asetnya sudah disita dan saat ini tim serse Polda masih mencari aset lain dari oknum ini guna kembali dilakukan penyitaan karena Brigadir Marwan ini menggelapkan uang cukup besar dan digunakan untuk foya-foya, judi dan pakai narkoba, termasuk kebutuhan lainnya. Pokoknya semua aset yang dimiliki akan segera disita guna mempertanggung jawabkan dan untuk bahan penyelidikan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Marwan harus mendekam di sel Polda Sulawesi Tenggara karena diduga telah melakukan penggelapan atas dana sebesar Rp 1,2 miliar, yang merupakan anggaran gaji ke 13 dan uang remunerasi jajaran polisi di Polres Buton.

Menurut keterangan Kepala Polres Buton, Ajun Komisaris Besar Farurozi, Marwan ditangkap saat hendak melarikan diri meninggalkan Sulawesi Tenggara.

"Jadi dia kita tangkap itu di salah satu hotel yang ada di Kota Kendari, info yang didapatkan Brigadir Marwan ini akan meninggalkan Sulawesi Tenggara. Si Marwan ini kan statusnya di Polres Buton sebagai bendahara, jadi dia punya wewenang untuk mengelola keuangan, namun bukan untuk diperjudikan," ungkapnya lewat telepon selular kepada Kompas.com sebelumnya.

Terungkapnya kasus ini berawal dari terkatung-katungnya pembayaran gaji ke 13 serta remunerasi anggota Polres Buton. Sumber yang namanya enggan disebutkan identitasnya mengatakan, uang tersebut ludes dipakai berjudi dan bermain perempuan.

"Dia itu kan senang main perempuan, judi online sampai dengan gunakan narkoba. Tapi yang mencurigakan adalah kenapa gaji ke 13 anggota tidak terbayarkan, namun dirinya berfoya-foya kiri kanan," tutur sumber itu dengan nada yang emosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com