Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Agustus Mulai Hujan Buatan di Riau

Kompas.com - 03/08/2012, 02:24 WIB

Jakarta, Kompas - Hujan buatan akan dilakukan di Riau mulai 10 Agustus. Hal ini untuk menjamin Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 yang dibuka 9 September nanti tidak terkendala asap kebakaran lahan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Heru Widodo, Kamis (2/8), di Jakarta, memaparkan, hujan buatan dilakukan sejak dini memanfaatkan awan kumulus yang masih ada di Riau. Jika dilakukan pada puncak kemarau, dikhawatirkan cuaca sudah terlalu kering.

Heru mengatakan, prakiraan cuaca menunjukkan, pada Oktober-Desember muncul El Nino pada skala rendah-menengah. Hal ini membuat kondisi setempat sangat kering dan meningkatkan potensi kebakaran lahan.

Pada 10 Agustus, pihaknya mengirimkan satu pesawat untuk membuat hujan buatan. Mendekati pembukaan PON akan dikirim lagi satu pesawat untuk memperluas area hujan. ”Kalau masih kurang, kami sudah berkoordinasi untuk memakai pesawat Hercules TNI,” ujarnya.

Selain di Riau, pihaknya juga menyiagakan pesawat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, serta di Pontianak, Kalimantan Barat.

Keempat pesawat itu berjenis CASA-212. BPPT masih memiliki satu pesawat hujan buatan jenis piper giant khusus untuk mengisi waduk-waduk pemasok pembangkit listrik tenaga air PLN.

Rencana aksi

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan telah menyusun rencana aksi penanggulangan kebakaran lahan dan hutan. Telah disusun rencana pembuatan hujan buatan selama 40 hari dengan mengerahkan pesawat BPPT di Riau dan Kalimantan Tengah.

BNPB juga mengerahkan dua helikopter yang dilengkapi kantong air untuk pengeboman air dari udara pada titik api di Riau.

Sutopo mengatakan, dana yang dicadangkan untuk antisipasi kebakaran hutan/lahan Rp 12 miliar-Rp 30 miliar.

Menurut dia, kemungkinan munculnya El Nino Southern Oscillation meningkat pada Juni sampai Desember 2012. Prediksi anomali suhu permukaan laut di sekitar perairan Indonesia cenderung normal hingga September 2012, kecuali perairan sebelah barat Sumatera, barat daya Jawa, dan sekitar Sulawesi yang lebih dingin. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com