Perajin Tahu Merauke Tak Ikut Mogok

MERAUKE, KOMPAS.com — Perajin tahu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, tidak berencana mogok produksi mengikuti rencana aksi mogok nasional mulai Rabu-Jumat (25-27/7/2012). Mereka juga tidak berencana menaikkan harga jual tahu meskipun harga kedelai naik.

Rokhim, pemilik usaha pembuatan tahu An Nur di Merauke, menuturkan, di Merauke tidak ada asosiasi ataupun koperasi tempe dan tahu sehingga tidak berencana mengikuti mogok produksi tahu dan tempe. "Di sini tidak ada koperasi sehingga tidak bisa kompak. Kalau ada kesulitan, seperti kenaikan harga kedelai, kami tidak tahu harus disampaikan kepada siapa," ujarnya.

Rokhim mengatakan, harga kedelai yang merupakan bahan baku tahu telah naik sejak dua bulan lalu. Harga kedelai impor yang didatangkan ke Merauke dari Surabaya naik dari Rp 7.500 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kg.

Meskipun harga bahan baku naik, dirinya belum berencana menaikkan harga tahu. "Tahu tetap dijual dengan harga lama, Rp 40.000 per 49 potong. Kami berusaha bertahan saja walau keuntungan berkurang," katanya.

Ones, warga Merauke, berharap harga tahu tidak naik karena hampir semua harga kebutuhan pokok telah naik semenjak sebelum Lebaran. "Kalau harga tahu ikut naik, akan semakin berat bagi masyarakat," katanya.