Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Rob Meluas, Data Pemkot Tidak Valid

Kompas.com - 04/07/2012, 13:24 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Meluasnya daerah genangan banjir akibat banjir rob (limpasan air laut pasang ke daratan) di Kota Semarang, Jawa Tengah, ternyata tak tertangani akibat kurang validnya data daerah yang kebanjiran. Hingga kini data area rawan banjir rob di Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang) sekitar 3.100 hektar. Padahal, daerah yang terkena banjir rob sudah meluas.

"Dalam sepuluh tahun terakhir ini, areal daerah yang terkena banjir rob itu sudah luas. Data Oceonagrafi Undip Semarang pada 2009 sudah mencapai 8.625,38 hektar, jadi tolong data dari pemkot supaya dimutakhirkan lagi," kata Djoko Sutrisno, Kepala Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah, Rabu (4/7/2012) pada diskusi soal penanganan banjir rob di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Djoko Sutrisno menyatakan, area yang terkena banjir rob begitu luas, tetapi tidak diimbangi pemutakhiran data di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Semarang (PSDA Kota Semarang). Atas kritik data yang kedaluwarsa itu, Kepala Seksi Penanganan Lingkungan Dinas PSDA Kota Semarang Rosyid mengakui, data tersebut akan diperbaiki di kemudian hari.

Djoko Sutrisno mengemukakan, di samping pemutakhiran data terbaru daerah terkena banjir rob, Pemkot Semarang juga perlu mendelegasikan pengawasan pembuatan dan perizinan pengambilan sumber air sumur dalam ke petugas di tingkat kelurahan. Pengambilan air bawah tanah yang tidak terkontrol menjadi biang keladi meluasnya banjir rob di Kota Semarang.

Hingga saat ini, pemkot tidak memiliki data valid, baik jumlah perusahaan maupun rumah tangga, yang memanfaatkan air bawah tanah di Semarang utara. "Sebaiknya para lurah diberi wewenang mendata dan mengawasi pemanfaatan air bawah tanah di lingkungannya, jangan hanya ditangani dinas PSDA karena masih kesulitan mengawasi pula," ujar Djoko Sutrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com