Nani Sakri (63) akan menggelar pameran seni rupa bersama kawan lamanya, pematung Iriantine Karnaya. Itulah mengapa pameran yang akan berlangsung tanggal 1-10 Juli nanti di The Energy Building, SCBD, Jakarta, itu diberi judul ”Dialog Kerinduan Nani Sakri & Iriantine Karnaya”.
Mereka sama-sama kuliah di Institut Teknologi Bandung. Nani angkatan 1967, sedangkan Tine masuk tahun 1970.
”Kami dulu pergi ke pesta bareng-bareng. Dalam perjalanan hidup, kami berpisah. Tine langsung di seni rupa, tetapi saya ke mana-mana dulu. Baru tahun 1998 saya balik ke seni rupa lagi,” kata Nani yang menjadi model tenar pada era 1970-an.
Nani akan menampilkan lukisan batik. Alasannya, di balik batik, banyak filosofinya. Dia, antara lain, mengambil tema kupu-kupu.
”Kupu-kupu itu banyak prihatin dan kerja keras. Dari telur, ulat, ia membungkus diri jadi kepompong. Waktu menjadi kepompong itu dia bertapa, merenung, ha-ha-ha...,” kata Nani tentang gagasan di balik lukisan karyanya berjudul ”Transformasi”.
”Ia kemudian menjadi kupu-kupu yang cantik. Dia mampu terbang ribuan kilometer. Kupu- kupu itu makhluk kecil, tetapi punya perbuatan yang luar biasa,” katanya.
”Hidup kita itu seperti kupu-kupu. Prihatin, kerja keras, dan berjuang untuk jadi cantik...,” kata Nani berfilosofi.