Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuai Prestasi dari Ulat Sagu

Kompas.com - 25/06/2012, 02:25 WIB

Pada cairan putih itu pula Mike bersama empat rekannya menganalisis kandungan lainnya hingga diperoleh data kandungan karbohidrat 3 persen, air 55 persen, lemak 12 persen, dan beberapa kandungan asam amino lainnya.

Penelitian ini membuat mereka menjuarai Lomba Peneliti Belia Papua Tahun 2011 sekaligus meloloskannya ke lomba serupa di tingkat nasional. Pada lomba ini, kemenangan kembali mereka raih, lalu mengikuti Konferensi Internasional Peneliti Muda di Belanda.

Menjelang konferensi, penelitian kembali dilakukan. Penelitian yang berlangsung satu bulan ini untuk mengolah cairan putih menjadi bumbu makanan. ”Kami ingin menunjukkan, ulat sagu bisa menjadi tambahan makanan hingga gizi pada makanan lebih kaya,” katanya.

Rasa baru

Hasil olahan dicampur pada nasi goreng, bakso, dan keripik. Makanan ini lalu dicoba kepada sejumlah orang, dan hasilnya lebih enak. Mike lalu mencobanya pada spageti dan roti lapis.

”Kami akan bertanding di luar negeri yang tidak tahu bakso dan keripik. Makanya, kami coba campur dengan spageti dan roti. Ternyata hasilnya memuaskan. Ada rasa baru dari kedua makanan itu,” ujarnya.

Serangkaian penelitian dilakukan Mike dibantu empat rekan yang juga pelajar SMA di Papua, yaitu Richard Antonius Mahuze (SMAN 3 Merauke), Yulian Marco Awairaro (SMAN 1 Serui), Darius Ohee (SMAN 3 Jayapura), dan Agustina Padama (SMAN 3 Jayapura).

Penelitian mereka dibimbing tiga pengajar Surya Institute, Tangerang, yaitu Lies Dwiarti, Lindawati, dan Yalun Arifin. Mike adalah satu dari 150 pelajar Papua yang terpilih untuk dilatih ilmu sains di Surya Institute.

Setelah penelitian tuntas, Mike dipilih untuk membawa hasil penelitiannya ke Konferensi Internasional Peneliti Muda di Belanda. Ia berangkat bersama 11 pelajar lain dari sejumlah daerah di Indonesia, yang juga mengenyam pelatihan di Surya Institute.

Presentasi penelitian ulat sagu dan produk olahannya, ditambah jawaban atas pertanyaan dari juri, berlangsung 15 menit. Semua itu dipaparkan Mike dalam bahasa Inggris.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com