Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Ciptakan Wilayah Aman

Kompas.com - 18/06/2012, 03:05 WIB

Jakarta, Kompas - Dalam kurun sepuluh hari terakhir, empat perampokan terjadi di Jakarta Timur. Perampokan terjadi di Alfamart, Jalan Pahlawan Revolusi, Duren Sawit, Minggu (17/6) pukul 03.00. Peristiwa ini merupakan pertanda kegagalan negara menciptakan wilayah publik yang aman.

Demikian pandangan Arthur Josias Simon Runturambi, kriminolog dari Universitas Indonesia, yang dihubungi kemarin.

Terkait perampokan minimarket, kata Simon, bisa jadi karena lokasi memudahkan pelaku dan kurangnya pengamanan oleh pengelola, petugas, dan warga. ”Tidak tumbuh rasa saling menjaga dan membutuhkan,” katanya.

Pelaku yang tertangkap diduga tidak mendapat hukuman berat. Itu mendorong kejahatan serupa berulang. Simon mengingatkan, kejahatan bersifat dinamis atau pelaku selalu mencari cara untuk memuluskan aksi.

Dalam studi kejahatan, lanjut Simon, separuh dari pelaku yang ditanyai mengaku keberhasilan aksi bergantung pada persiapan. Ini berarti kelemahan lokasi atau korban dipelajari. Dalam aksi di minimarket, bisa jadi perampok pernah berbelanja di situ.

Aksi cenderung berhasil ketika pelaku bersenjata dan nekat. Jika begitu, diyakini pelaku atau otak perampokan berpengalaman.

Minimarket

Alfamart di Jalan Pahlawan Revolusi, Duren Sawit, adalah minimarket ke-31 yang menjadi korban perampokan dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya kurun 2012. Yang mengejutkan, Alfamart itu merupakan minimarket ke-11 yang disatroni komplotan perampok bermodus mengikat karyawan dan pengunjung dengan tali sepatu.

Sukriya (22), pegawai Alfamart, mengatakan, perampok diperkirakan 5 orang. Komplotan datang dengan Toyota Avanza hitam. Saat perampokan terjadi, ada 4 pegawai dan seorang pembeli. Dua pelaku, setelah turun dari mobil, langsung menodongkan pistol, sementara dua pelaku lainnya menodongkan golok.

Sukriya dan tiga rekannya, Fahmi (18), Asep (22), dan Jamal (24), serta seorang pengunjung, Sumarno (33), dilumpuhkan dan diikat. Pelaku mengambil Rp 30 juta dari brankas dan kas lalu kabur.

Kepala Satreskrim Polres Metro Jaktim Ajun Komisaris Besar Dian Perry mengatakan, petugas mengidentifikasi ciri pelaku berdasar keterangan korban.

Di Jakarta Timur, ini adalah perampokan ke-2 Alfamart pada Juni 2012. Perampokan pertama menimpa Alfamart di Jalan Otista III, Jatinegara, Jumat (8/6). Pelaku 4 orang dan seorang di antaranya berpistol. Pelaku yang berpenutup tubuh datang dengan sepeda motor. Setelah mengikat 4 karyawan, mereka mengambil uang Rp 60 juta.

Rabu (13/6) pukul 10.30, Asri Muhammad Noer (68), nasabah Bank Mandiri, dirampok di dekat rumahnya di Jalan Jatinegara Timur IV, Jatinegara. Dua pelaku berboncengan sepeda motor dan berpistol. Korban kehilangan Rp 100 juta. Jari kelingking kiri korban putus terkena peluru. Pedagang kopi yang ada di dekat korban juga terluka kakinya akibat terserempet peluru.

Berdasarkan data Polda Metro, Januari-Mei 2012 tercatat 22.732 gangguan keamanan. Jumlah itu turun dibandingkan kurun yang sama pada 2011 (23.375 kasus).

Pemakaian tali sepatu, menurut Simon, bisa diduga pelaku meninggalkan pesan. Boleh jadi perampokan itu disebabkan persaingan di kalangan komplotan, imitasi dari peristiwa serupa di tempat lain, atau pesan kepada pemilik usaha. (BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com