Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wall Street" Luncurkan Situs Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 28/05/2012, 14:54 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persaingan dalam industri digital akan semakin seru, dan masyarakat akan semakin banyak mendapat pilihan untuk membaca informasi dari berbagai sumber berita. Tidak lama lagi surat kabar terbesar di Amerika Serikat, The Wall Street Journal, akan meluncurkan situs berita berbahasa Indonesia.

Indonesia merupakan negara penting karena, selain jumlah penduduknya besar, juga ekonominya terus bertumbuh. Demikian dikatakan Robert Thomson, Editor-in Chief Dow Jones dan Managing Editor The Wall Street Journal, kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/5/2012).

"Perubahan di Indonesia, baik secara ekonomik maupun demokratik, telah menjadi contoh baik bagi negara-negara berkembang. Peran global Indonesia semakin meningkat, jadi dunia harus mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai Indonesia, dan Indonesia membutuhkan lebih banyak berita dan analisis mengenai acara internasional yang berpengaruh," ujar Robert.

Untuk mengembangkan kehadiran digital di Indonesia, WSJ.com awal bulan ini meluncurkan Indonesia Real Time (http://realtime.wsj.com/indonesia/), sebuah situs online dalam bahasa Indonesia yang menampilkan wawasan dan analisis tajam tentang hukum, kebijakan pemerintah, perekonomian, serta budaya.

Situs ini juga dilengkapi terjemahan artikel-artikel pilihan dari WSJ.com. Ada pula situs real time yang memfokuskan kepada negara-negara lain, seperti China, Korea, Jepang, dan India, yang disediakan dalam bahasa Inggris serta bahasa lokal masing-masing negara.

Situs online dan mobile content untuk Indonesia akan dilengkapi dengan liputan bisnis dan keuangan serta artikel-artikel dari The Wall Street Journal edisi global yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Tersedia pula mobile reader dalam bahasa Indonesia untuk BlackBerry, yang telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia.

Kantor berita The Wall Street Journal dan Dow Jones Newswires telah beroperasi di Jakarta sejak tahun 1976. "Edisi Indonesia ini semakin membuktikan komitmen The Wall Street Journal untuk benua Asia serta isi konten yang lengkap di wilayah ini," kata Almar Latour, Editor-in Chief The Wall Street Journal dan Dow Jones Newswires di Asia.

Di Asia, The Wall Street Journal edisi online tersedia dalam bahasa China dan Jepang, dengan jumlah pengunjung lebih dari 5 juta per bulan. Telepon pintar serta aplikasi di tablet dalam bahasa China dan Jepang telah diunduh lebih dari 1 juta kali.

Baru-baru ini, situs dalam bahasa Jerman (http://WSJ.de) dengan edisi mobile dan tablet juga diluncurkan pada Januari 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com