Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Malut: Massa Demokrat Dipimpin Pak Gubernur

Kompas.com - 25/05/2012, 17:09 WIB
Anton Abdul Karim

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Massa dari simpatisan Partai Demokrat Maluku Utara yang mengusir Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas saat mendarat di Bandara Babullah, Ternate, Kamis (24/5/2012), dibawah pimpinan Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn.

Thaib sendiri hadir di bandara berkapasitas sebagai Ketua DPD I Partai Demokrat Malut dalam rangka menjemput rombongan dari DPP Partai Demokrat. Massa yang sempat melakukan pengeroyokan terhadap beberapa petinggi DPP Partai Demokrat dibawah pimpinan Thaib itu diakui langsung Kepala Polda Malut, Brigjen Pol Affan Richwanto saat memberikan keterangan pers di Ternate, Jumat (25/5/2012) sore.

Menurut Affan, semua simpatisan yang hadir di Bandara Babullah saat Anas beserta Ibas dan rombongan tiba di bandara merupakan pendukung dari Thaib Armaiyn, yang kebetulan mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Demokrat Malut pada kegiatan musda nanti.

Para pendukung Thaib itu juga diakui Affan, seluruhnya mengenakan seragam Demokrat yang bertuliskan nama Thaib. "Iya pendukung pak gubernur (Thaib). Karena semuanya mengenakan seragam gambarnya pak gub sebagai Ketua DPD Demokrat Malut," tegas Affan saat menanggapi penegasan pertanyaan dari para wartawan.

Kapolda menambahkan, proses pengamanan di bandara saat kedatangan Anas dan Ibas sudah sesuai mekanisme. Namun Affan mengaku pengamanan tersebut terkesan mendadak. "Surat dari DPP (Demokrat) tanggal 22 Mei untuk direstui kegiatan musda. Tanggal 23-nya baru ngurusin disini (Ternate). Ternyata ada dua panitia. Kita panggil keduanya untuk cari solusi sebaiknya satu saja. Tapi sampai larut malam mereka tidak ada. Besoknya (Kamis, 24/5) kita langsung melakukan pengamanan di bandara," jelas Affan.

Karena selain sebagai petinggi Demokrat, Ibas juga merupakan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sehingga pihaknya melakukan koordinasi dengan Komandan Korem 152 Babullah untuk melaksanakan pengamanan. "Karena itu protapnya dalam mengamankan keluarga presiden. Jadi banyak personel disana," kata Affan.

Hanya saja, massa yang melakukan pengeroyokan terhadap petinggi Demokrat dari pusat itu tiba-tiba muncul di Bandara Babullah dengan mengenakan seragam partai. Tanpa diduga, simpatisan justu melakukan aksi arogansi dan mengeroyok petinggi Demokrat.

Terkait masalah ini, Kapolda Malut belum bisa memastikan apakah Gubernur Malut itu juga akan diperiksa atas kasus pengusiran Anas dan Ibas di Bandara Ternate. "Kita harus lihat dulu perkembangan kasusnya," tandas Affan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com