Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ciri RS Bersalin Idaman

Kompas.com - 09/05/2012, 22:34 WIB

KOMPAS.com - Waktu bersalin mungkin masih lama, tapi sudahkah Anda memilih rumah sakit tempat bersalin nantinya? Memilih rumah sakit memang tidak bisa sembarangan, karena hal ini menyangkut kepercayaan, keselamatan manusia, serta kenyamanan si ibu.

"Tak hanya itu, fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit juga harus termasuk rumah sakit yang sayang bayi," ungkap dr Utami Roesli, SpA, dokter spesialis anak yang juga pakar ASI, saat talkshow "Memilih Rumah Sakit Sayang Bayi" di Grand Indonesia, beberapa waktu lalu.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan untuk memilih rumah sakit yang sesuai untuk ibu hamil sekaligus peduli pada keselamatan dan perkembangan bayi, antara lain:

1. Hanya memberikan ASI pada bayi yang baru lahir
Seperti yang sudah kita ketahui, bayi baru lahir sebenarnya tidak membutuhkan makanan tambahan lain selain ASI. Rumah sakit yang sayang bayi pasti tidak akan menyarankan pemberian susu formula atau makanan tambahan lainnya untuk bayi. Sistem pencernaan bayi yang baru lahir belum sempurna, sehingga hanya ASI yang bisa membantu memperbaiki agar sistem pencernaan lebih  kuat.

"Namun, pemberian makanan pendamping bisa saja terjadi, asalkan ada alasan medis yang tepat," tukasnya.

Rumah sakit sebaiknya juga men-support agar air susu sang ibu bisa keluar, dan ibu bisa menyusui bayinya dengan lancar. Selain itu, rumah sakit juga harus mendukung upaya IMD (Inisiasi Menyusui Dini), karena selain mendukung kesehatan anak dengan ASI, IMD ini akan membantu peningkatan bonding ibu dan anak.

2. Melakukan rawat gabung
Di beberapa rumah sakit, bayi yang baru lahir dipisahkan dari ruangan ibunya. Biasanya bayi diletakkan di ruang bayi, sedangkan ibu di ruang perawatan umum. Hal ini bertujuan agar sang ibu bisa beristirahat dengan baik. Namun menurut dr Utami, rumah sakit yang bersahabat dengan bayi akan memberikan layanan rawat gabung antara ibu dan bayi selama minimal 24 jam pertama.

Ibu dan bayi sebaiknya dirawat gabung untuk mempermudah pendampingan proses menyusui, IMD, ataupun pencarian solusi sejak dini jika diketahui ada masalah yang kemungkinan dihadapi bayi. Proses rawat gabung ini bisa tidak dilakukan bila ada suatu kondisi kontraindikasi yang serius dan membahayakan satu sama lain.

3. Mendukung pemberian ASI tanpa jadwal
Pada dasarnya, kebutuhan ASI antara satu bayi dengan bayi lainnya berbeda. Maka agak sulit memberi jadwal menyusui yang sama untuk semua ibu dan bayi. Rumah sakit yang sayang bayi tidak akan memberikan jadwal khusus untuk menyusui. Dengan demikian, ibu bisa dengan leluasa menyusui bayinya setiap saat si bayi merasa lapar.

4. Tidak memberikan dot atau empeng pada bayi
Jika dalam kondisi tertentu ibu dan bayi harus dirawat terpisah, ibu tentu akan sulit menyusui sang bayi dengan leluasa. Salah satu cara mudah untuk mengatasi tangisan bayi yang lapar adalah dengan memberikan dot atau empeng di mulutnya. Akan tetapi, sebaiknya pilih rumah sakit yang tidak mengatasi masalah dengan dot atau empeng. Cari rumah sakit yang memberikan ASI sang ibu pada bayi dengan menggunakan cangkir, pipet, sendok, atau pipa tabung.

"Penggunaan berbagai alat ini sekaligus membuat anak belajar untuk mencari sumber ASI dengan alami, dibandingkan bila diberi dot atau empeng. Mereka akan tergantung pada dot, sehingga kemampuan motorik mereka tidak terlatih," tukasnya.

5. Memiliki kelompok pendukung ibu menyusui
Sebagai ibu muda yang baru memiliki anak, Anda pasti sangat butuh support dari orang yang mengalami hal yang sama. Maka, sebaiknya pilih rumah sakit yang memiliki kelompok pendukung ibu menyusui. Rumah sakit seperti ini akan merujuk semua ibu yang baru melahirkan untuk bergabung dalam kelompok tersebut dan membantu mengatasi masalah yang mungkin dialami ibu baru selama merawat atau menyusui bayinya.

"Ibu yang baru melahirkan dan masuk dalam kelompok ibu menyusui, akan merasa lebih nyaman dan tenang ketika mendapatkan dukungan, tak hanya dari suami dan keluarga tetapi juga dari rekan lain yang sedang mengalami hal yang sama," bebernya.

Baca juga:
Pilih Dokter Kandungan Pria atau Wanita?
Memilih Dokter Kandungan yang Tepat
Carilah Dokter Anak Sebelum Anda Melahirkan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com