Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renah Kemumu, Desa Tua di Rimba Raya

Kompas.com - 07/05/2012, 13:18 WIB

Lokasi desa yang ada di dalam taman nasional menjadi penghambat pembangunan jalan. Namun, bagi warga Renah Kemumu, bukan jalan aspal yang paling mereka butuhkan. ”Selama ini kami juga biasa hidup tenang dengan segala keterbatasan akses terhadap luar,” kata Ibnu Hajar (60), mantan kepala desa dan tokoh Renah Kemumu.

Yang paling dibutuhkan, menurut Ibnu adalah ketersediaan pendidikan. Selama ini, di Renah Kemumu baru ada sekolah dasar. ”Sekolah menengah pertama baru dibangun,” kata Ibnu. ”Hanya saja, kenapa bangunannya batu bata. Kalau gempa bisa roboh. Harusnya dibangun dari kayu.”

Bagi warga Renah Kemumu, bangunan haruslah terbuat dari kayu yang telah terbukti lebih tahan terhadap gempa. Pengalaman hidup di atas zona Patahan Sumatera yang kerap diguncang gempa membuat warga Renah Kemumu sadar untuk membangun rumah dengan konstruksi panggung, fondasi batu umpak, dan atap seng yang lebih tahan gempa.

Selain aturan tentang pembangunan rumah tahan gempa, masyarakat Renah Kemumu juga memiliki sejumlah aturan adat untuk melestarikan sumber daya alam. Misalnya, warga dilarang mengambil ikan dengan racun dan dilarang menebang pohon di hulu air.

”Untuk membangun rumah, biasanya kayunya diambil dari hutan adat atau dari kebun sendiri. Tidak boleh ambil kayu sembarangan di hutan,” kata Ibnu. Bagi yang melanggar, menurut Ibnu, dendanya cukup berat, mulai dari denda berupa uang, kambing, hingga diasingkan dari kehidupan sosial.

Dari desa tua di pedalaman rimba Jambi, kita bisa belajar hidup harmonis bersama alam....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com