Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mawas Diri dan Hidup Harmoni

Kompas.com - 05/05/2012, 02:48 WIB

Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri. Hal ini membuktikan kebenaran Buddha bahwa segala sesuatu saling terkait. Apa yang disebut diri sesungguhnya tak ada karena hanya ciptaan kumpulan bukan diri. Pengertian mendalam ini mengantarkan manusia pada pemahaman kesalingterkaitan sehingga dengan sendirinya akan menghargai sesama dan alam semesta.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, mawas diri dan hidup harmoni menjadi semakin relevan. Indonesia sebagai sebuah mozaik kehidupan yang jamak dengan kekayaan suku, agama, ras, dan budaya sangat membutuhkan ajaran mawas diri dan hidup harmoni. Segenap umat Buddha Indonesia selayaknya mendedikasikan diri untuk mempraktikkan jalan ini dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Meski Buddha telah meninggalkan urusan duniawi, Buddha tetap memberikan nasihat tentang pemerintahan yang baik. Buddha mendorong semangat konsultasi dan proses demokrasi. Pendekatannya moralitas dan menggunakan kekuasaan rakyat secara bertanggung jawab.

Buddha mendiskusikan pentingnya prasyarat pemerintahan yang baik. Buddha menunjukkan bagaimana negara dapat menjadi korup, memburuk, dan tidak bahagia jika kepala pemerintahan korup dan tidak adil. Ia berbicara menentang korupsi dan bagaimana pemerintah harus bertindak berdasarkan prinsip kemanusiaan.

Buddha menjelaskan bahwa pelanggaran susila dan kejahatan, seperti pencurian, penipuan, kekerasan, kebencian, dan kekejaman, dapat muncul dari kemelaratan. Para raja dan pemerintah mungkin coba menekan kejahatan melalui hukuman, tetapi memberantasnya dengan kekerasan adalah sia-sia. Buddha menyarankan pengembangan ekonomi sebagai pengganti kekerasan untuk mengurangi kejahatan.

Dalam dunia saat ini ada cukup kekayaan materi dan perkembangan intelektual. Akan tetapi, itu saja tidak cukup. Ada sesuatu yang kurang, cinta kasih di antara umat manusia. Cinta kasih dan belas kasih memurnikan pikiran dan pikiran menjadi penuh daya pancar bagi kesejahteraan orang lain.

Bhikkhu Nyanasuryanadi Mahathera Ketua Umum Sangha Agung Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com