Masyarakat Semarang Peduli Pasar Bulu

SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat Kota Semarang, Minggu (8/4/2012) mendatangi Pasar Bulu yang terletak di kawasan Bunderan Tugu Muda sebagai bentuk kepedulian atas rencana pemkot menggusur dan membongkar Pasar Bulu.

Mereka yang mengunjungi pasar yang berlokasi di ujung Jalan Soegijapranata, Semarang, itu tidak hanya pecinta pasar tradisional. Mereka ada yang penggemar fotografi, para ahli arsitektur perkotaan, para pecinta grafis serta para seniman.

Salah satunya Anton, seniman muda ini menggunakan los pasar yang sudah kosong sebagai media untuk teatrikal sebagai bentuk penyelamatan pasar yang sudah menghidupi 1.200 pedagang kecil selama lebih 60 tahun.

Aksi tetrikal Anton menjadi puncak dari keinginan sebagain besar masyarakat Kota Semarang yang menghendaki pasar ikon kota ini tetap dipertahankan, terutama konstruksi pasar yang mengadopi tiang beton cendewan, rancangan arsitek ternama Thoman Karsten asal Belanda pada 1930-an.

Pengamat arsitektur perkotaan Semarang, Kriswandono mengatakan, Pasar Bulu menjadi titik penyeimbang tata ruang Tugu Muda untuk menggenapi panorama yang sudah komplit seperti Gedung Lawang Sewu, Gereja Katedral, Rumah Dinas Wisma Perdamaian dan Museum Kodam IV Diponegoro.