”Saat ini kami juga sedang bernegosiasi dengan pengusaha dari Swedia untuk bisa mengirimkan 10.000 pasang kelom per tiga bulan. Kami memang berusaha meningkatkan jumlah produksi yang diekspor, terutama ke Swedia,” ujarnya.
Harga kelom yang dijualnya di Indonesia mulai dari Rp 250.000 sampai Rp 1,7 juta per pasang. Sedangkan yang diekspor mulai dari 40 dollar AS sampai 150 dollar AS per pasang.
Omzet penjualan Kloom untuk pasar lokal bisa mencapai Rp 300 juta per bulan, yaitu saat menjelang Lebaran. ”Tadinya saya berpikir kelom ini akan diminati orang dewasa berusia sekitar 23 tahun ke atas. Ternyata banyak remaja yang juga mencari produk ini,” kata Nadia.
Kini, usaha Nadia memperkenalkan kelom dengan bahan lokal berdesain mewah tak sia-sia. Sandal kayunya diminati banyak kalangan. Dia pun membantu perekonomian perajin lokal.