PDIP Menolak, Golkar Sepaham, Partai Demokrat Setuju

BANDUNG, KOMPAS.com - Di tengah unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung Sate, anggota DPRD Jabar sempat didaulat untuk maju dan berorasi di tengah massa. Reaksi mereka beragam.

Beberapa anggota DPRD yang hadir mewakili Partai Golkar, Partai Demokrat, PDIP, maupun Hanura. Pada prinsipnya, para anggota DPRD memahami tuntutan pengunjuk rasa.

Diawali oleh Uu Rukmana, wakil dari Partai Golkar, mengatakan bahwa pihaknya secara prinsip memahami bahwa kenaikan BBM bakal menyengsarakan banyak orang. Untuk itu, dia bakal menyampaikan aspirasi tersebut kepada DPR RI.

Sikap yang tegas juga diperlihatkan PDIP melalui Rudi Harsa Tanaya. Dia mengatakan bahwa partainya sejak awal menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Begitu wakil dari Partai Demokrat, Awing, berbicara, dia mengatakan bahwa pihaknya mengerti bahwa kenaikan BBM bakal menyebabkan dampak positif maupun negatif. Namun, dia mengharapkan pengunjuk rasa memahami keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Sontak, ucapan tersebut mendatangkan kecaman dari pengunjuk rasa. Meski sudah diminta tenang, massa tidak menggubrisnya. Keadaan mereda setelah Rudi membacakan pernyataan fraksi PDIP kepada pimpinan DPRD Jabar mengenai penolakan mereka.