JAKARTA, KOMPAS.com — Bantuan langsung sementara masyarakat yang akan diberikan pemerintah sebagai salah satu kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi diduga sebagai proyek pencitraan pemerintah yang hanya menguntungkan partai tertentu.
Bambang Soesatyo, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Selasa (27/3/2012), di Jakarta, bahkan menilai, BLSM seperti politik uang gaya baru yang menggunakan uang negara.
Pemerintah berencana memberikan BLSM sebesar Rp 150.000 tiap keluarga selama sembilan bulan. Program yang mirip bantuan langsung tunai (BLT) ini akan diberikan kepada penduduk miskin jika harga BBM bersubsidi dinaikkan.
Jika pemerintah sungguh-sungguh berniat membantu rakyat kecil, menurut Bambang, dana untuk BLSM dapat dialokasikan bagi program pendidikan gratis 12 tahun dan kesehatan gratis tanpa pandang kelas.
"Dana untuk BLSM juga dapat dipakai untuk perbaikan dan perluasan insfrastruktur sehingga akses hasil pertanian dan nelayan dapat lebih mudah, cepat, dan efisien. Dengan demikian, manfaat dari dana itu akan lebih jelas dan membangun masyarakat," tutur Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.