Jakarta, Kompas -
”Masih dalam pembahasan, tetapi tanda-tanda kenaikan itu ada,” kata Suryadharma, Senin (12/3), seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia.
Suryadharma mengatakan, tanda-tanda kenaikan itu antara lain pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serikat. Jika pada 2011 nilai tukar rupiah berkisar Rp 8.200-Rp 8.300 per dollar AS, pada 2012 mencapai Rp 9.000 per dollar AS.
Ada juga kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini 120 dollar AS per barrel. Tahun lalu harganya 67-80 dollar AS.
Biaya penerbangan dari Tanah Air ke Arab Saudi dan sebaliknya kemungkinan naik. ”Seminggu lalu saya baca di koran, Pak Mangindaan (Menteri Perhubungan) bilang, ongkos tiket haji 2.200 dollar AS. Tahun lalu sekitar 1.800 dollar AS,” katanya.
Biaya haji tahun 2011 rata-rata Rp 30,771 juta, menurun dari tahun sebelumnya yang rata-rata Rp 31 juta. Penurunan ini dipengaruhi perubahan nilai tukar rupiah yang semula Rp 9.300 per dollar AS menjadi Rp 8.700 per dollar AS.
Sejumlah kalangan berharap pemerintah lebih mengefisienkan sejumlah komponen biaya haji sehingga kenaikan biaya haji tahun ini dapat dihindari.
”Pada 2011, ada bunga sekitar Rp 1,5 triliun yang bisa digunakan untuk membantu biaya haji,” kata pemerhati haji dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Abdul Ghofur.(why/iam)