Pemungutan Suara Tunggu Rekonsiliasi Calon Bupati

Merauke, Kompas - Komisi Pemilihan Umum Papua mengharapkan pertemuan dua kubu pasangan calon bupati/wakil bupati peserta pemilihan kepala daerah Tolikara dapat digelar. Jika rekonsiliasi tercapai, jadwal pemungutan suara bisa langsung ditetapkan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Benny Sweni, Kamis (1/3), mengatakan, sesuai hasil pertemuan yang difasilitasi Kepolisian Daerah Papua pada hari Selasa lalu disepakati bahwa akan dilakukan rekonsiliasi di Tolikara pada Senin (5/3) mendatang.

Dimediasi oleh Polda Papua, rekonsiliasi itu akan diikuti dua pasangan calon bupati/wakil bupati Tolikara, yaitu John Tabo-Edy Suyanto (Partai Golkar) dan Usman Wanimbo-Amos Djikwa (Partai Demokrat dan koalisinya).

”Jika rekonsiliasi itu terjadi dan ada jaminan keamanan, KPU Tolikara akan segera melanjutkan tahapan pilkada yang sempat tertunda,” ungkapnya.

Benny menuturkan, jika rekonsiliasi bisa diwujudkan dan ada jaminan keamanan dari aparat keamanan, pemungutan suara pilkada Tolikara bisa digelar pada pertengahan bulan Maret.

Sebelumnya, pemungutan suara sudah sempat terjadwalkan pada Jumat (17/2). Namun, ditunda hingga waktu yang belum ditentukan akibat bentrokan kedua pendukung.

Biaya pendidikan

Belum terpilihnya bupati definitif Tolikara dua tahun terakhir membuat resah sekitar 1.000 mahasiswa asal Tolikara yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Jawa dan Bali. Sokongan biaya sebesar Rp 3 juta- Rp 5 juta per mahasiswa selama ini jadi tersendat.

Koordinator Umum Ikatan Keluarga Besar Pelajar Mahasiswa Pegunungan Tolikara se-Jawa/Bali Yan Wenda mengungkapkan, sejumlah rekannya gagal merampungkan studi karena krisis biaya. ”Kami berharap semua pihak terkait untuk segera menggelar pemungutan suara,” ujar Yan di Redaksi Kompas, Jakarta, Kamis.

Menurut Yan, ketiadaan bupati definitif juga terjadi di dua kabupaten tetangga Tolikara, yakni Mamberamo Tengah dan Puncak. (RWN/NAR)