Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palu Bisa Menjadi Pusat Budaya Sulawesi

Kompas.com - 27/02/2012, 16:48 WIB

Pernyataan Mulhanan itu diperkuat dengan kondisi Kota Palu di malam hari. Saat malam tiba, terutama di saat libur, warga banyak mengunjungi pinggiran Teluk Palu sambil menikmati aneka menu tradisional kota ini, seperti Saraba, Kaledo atau jagung bakar.

Lebih lanjut Mulhanan mengatakan bahwa perkembangan investasi di Kota Palu juga terus berkembang, terbukti saat ini pembangunan tiga hotel berbintang sedang berlangsung. "Mana mau investor menanamkan modalnya jika Palu tidak aman," kata Tony, sapaan akrab Mulhanan Tombolotutu.

Kota Palu saat ini juga menjadi salah kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia bagian timur.

Berbagai persiapan untuk ditetapkan Kota Palu sebagai kawasan ekonomi khusus telah dilakukan, penyiapan lahan seluas 1.520 hektare di Kecamatan Palu Utara, yang meliputi Kelurahan Pantoloan, Baiya, dan Lambara.

Lahan seluas 1.520 hektare itu akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan (500 hektare), kawasan pendidikan dan penelitian (100 hektare), kawasan komersial (100 hektare), daerah olahraga (50 hektare), kawasan pergudangan (50 hektare), kawasan perkebunan dan taman (20 hektare). "Semua itu sudah kita siapkan dan dapat dilihat langsung Dewan Nasional KEK, agar segera disetuji," kata Tony.

Lima dimensi

Sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu memiliki keunggulan dan daya tarik sebagaimana daerah-daerah lainnya di Tanah Air.

Namun keunggulan Kota Palu terasa lebih unik dan menarik karena berbagai potensi keindahan alam bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.

Olehnya, Kota Palu juga bisa disebut daerah dengan lima dimensi, yakni adanya teluk, laut, sungai, lembah dan gunung yang berada di dalam satu kesatuan.

Separuh wilayah Kota Palu dikitari pegunungan berikut lembah yang membentang dari barat ke timur. Selanjutnya Teluk Palu seluas 395 kilometer persegi melengkapi pemandangan kota seluas 395 kilometer persegi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com