JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Timur Pradopo melakukan perombakan jabatan dalam internal Polri. Di antara sejumlah nama dan jabatan yang dipromosikan, terdapat nama perwira tinggi polisi yang sempat diduga terlibat kasus mafia pajak Gayus Tambunan, yaitu Brigjen Edmond Ilyas dan Brigjen Raja Erizman.
Promosi jabatan keduanya terdapat dalam salinan telegram rahasia (TR) bernomor ST/379/II/2012 tanggal 23 Februari 2012 yang beredar di kalangan wartawan, Jumat (24/2/2012). Dalam salinan itu, tersebut tertulis Brigadir Jenderal Edmond Ilyas yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Kapolri kini dipromosikan menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sosial Ekonomi Staf Ahli Kapolri. Sementara itu, Brigadir Jenderal Raja Erizman yang dulunya menjabat sebagai staf ahli Kapolri kini diangkat menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sosial Budaya Staf Ahli Kapolri.
Kedua perwira polisi itu sempat menuai menjadi bahan pembicaraan saat sidang kasus penggelapan pajak dengan tersangka Gayus H Tambunan tengah berjalan. Saat itu Edmond Ilyas dan Raja Erizman menjabat sebagai Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri. Keduanya diduga turut andil dalam membuka blokir rekening Gayus Rp 28 miliar. Keduanya juga telah menjalani sidang etik di lingkungan internal Polri.
Komisaris Arafat, salah satu terdakwa dalam kasus mafia pajak dan mafia peradilan, menyebutkan bahwa Edmond menerima suap Rp 100 juta terkait hal tersebut. Tuduhan itu dibantah Edmon. Dalam persidangan terdakwa lainnya, Sjahril Djohan, nama Raja Erizman disebut terlibat. Jaksa penuntut umum mengatakan, Raja menerima Haposan dan Sjahril Djohan di ruangannya untuk membicarakan pembagian suap Gayus sebesar Rp 20 miliar.
Selain Edmond dan Raja, ada juga promosi jabatan untuk Inspektur Jenderal Budi Gunawan. Perwira tinggi Polri ini pernah disebut-sebut memiliki rekening mencurigakan (rekening gendut) senilai Rp 400 miliar. Budi yang awalnya menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri diangkat menjadi Kepala Polda Bali menggantikan Inspektur Jenderal Totoy Herawan Indra. Totoy diangkat menjadi Staf Ahli Manajemen Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.