Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mujianto Terbukti Tidak Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 16/02/2012, 16:25 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Mujianto, tersangka pembunuhan berantai di Nganjuk, Jawa Timur, terbukti tidak mengalami gangguan kejiwaan berat, karena yang dilakukannya selama ini, lebih pada pelampiasan emosi cemburu. Hal ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka di rumah sakit Bhayangkara, Nganjuk, Kamis (16/2/2012).

Dr Roni Subagia Spkj, spesialis kejiwaan Polda Jatim, yang melakukan pemeriksaan pada tersangka mengatakan, kejiwaan tersangka dalam keadaan normal dan menyadari sepenuhnya segala perbuatannya." Tidak ditemukan gangguan kejiwaan berat. Hanya disorientasi seksual," kata dr Roni.

Semua yang dilakukan tersangka, tambah dr Roni, murni dilatarbelakangi oleh amarah akibat pasangan sejenisnya yang ternyata juga mempunyai pasangan lain. Hal inilah yang membuat tersangka dengan dingin melakukan semua perbuatannya. Sementara perilakunya itu, imbuh dr Roni, tidak merupakan bawaan sejak lahir, tetapi terbentuk setelah hidup bersama dengan JS, majikan sekaligus pasangan sejenisnya.

"Bukan bawaan ya, dia pernah menjalin asmara dengan perempuan," imbuhnya. Selain itu, dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar satu jam itu, tersangka juga mengakui segala perbuatannya.

Namun demikian, dr Roni enggan menyebutkan secara pasti jumlah korban. "Kalau hal itu bukan kewenangan saya," imbuhnya.

Untuk melengkapi pemeriksaan, petugas juga memeriksa Parni, bapak angkat tersangka Mujianto. Parni diperiksa untuk mengetahui latar belakang pertumbuhan tersangka. Sebab, tersangka diasuh Parni sejak usia sebulan setelah dilahirkan.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Nganjuk menangkap Mujianto yang diduga terlibat beberapa kali pembunuhan. Penangkapan tersebut berdasarkan laporan dari dua korbannnya yang selamat, yaitu, M Faiz (28), warga Pasuruan, dan Anton S Sumartono (47), warga Surakarta.

Polres Nganjuk hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan. Selain dua korban selamat, saat ini polisi baru berhasil mengidentifikasi tiga dari empat korban yang ditemukan tewas, yaitu Ahyani (46), warga Situbondo; Romadlon (55) dan Sudarno alias Basori (42), yang keduanya warga Ngawi. Satu korban tewas lainnya dengan usia sekitar 32 tahun, masih belum diketahui identitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com