Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Terseret Bah

Kompas.com - 04/02/2012, 03:30 WIB

Deli Serdang, Kompas - Cuaca ekstrem yang menimbulkan puting beliung dan banjir telah mengakibatkan 3 orang tewas dan 6 orang lainnya luka-luka setelah terseret air bah Sungai Betimus di Desa Durian Serukun, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (2/2) siang.

Di Kota Cirebon, Jawa Barat, 1.700 rumah terendam air bah saat hujan deras turun, dari Kamis malam hingga Jumat dini hari.

Menteri Pertanian Suswono, Jumat, di Palembang, menyatakan, sekitar 3.000 hektar sawah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, gagal panen akibat banjir dan puting beliung. ”Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung tahun ini. Untuk mengatasi gagal panen, pemerintah menyediakan bantuan untuk 100.000 hektar sawah yang gagal panen,” kata Suswono yang kembali membuat janji ganti rugi.

Hingga Jumat, tim penyelamat baru menemukan tiga jenazah setelah mencari sekitar delapan jam di Sungai Betimus, Kecamatan Sibolangit. Musibah air bah diawali saat Adi Syahputra (23) beserta delapan rekannya hendak mandi di dam sekitar 300 meter dari Sungai Betimus, Kamis pukul 14.00. Ketika melintas di Sungai Betimus, datang air bah dari arah Kaki Gunung Sibayak, Kabupaten Karo.

Kesembilan orang itu terseret arus. Enam dari sembilan orang itu berhasil menyelamatkan diri. Tiga lainnya, yakni Adi, Gadis (22), dan Samrati (24), hilang. Jenazah Samrati ditemukan 2 kilometer dari Desa Durian Serukun. Jenazah Adi dan Gadis ditemukan 1 kilometer dari lokasi ditemukannya Samrati.

Cirebon dan Pati

Di Cirebon, 1.700 rumah yang terendam meliputi wilayah Kejaksan (200 rumah), Kesambi (600), Pekalipan (300), Lemahwungkuk (400), dan Harjamukti (200). Kondisi terparah di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi. Sebanyak 500 rumah warga terendam setinggi 40-60 sentimeter.

Suswono mengatakan, karena gagal panen di Pati dan Lebak tersebut, diperlukan langkah mempertahankan lahan sawah guna meningkatkan produksi beras nasional.

Di Madiun, Jawa Timur, 401 ha dari 26.000 ha tanaman padi diserang bakteri Xanthomonas atau kresek. Bulir padi yang baru menyembul menjadi berwarna hitam dan tidak berisi. ”Serangan paling luas ditemukan di Kecamatan Dolopo dan mengenai 150 hektar tanaman padi. Di Kecamatan Madiun 60 hektar dan Kecamatan Kebonsari 44 hektar. Luas serangan di kecamatan lain, seperti Sawahan, Balerejo, dan Wonoasri, rata-rata di bawah 20 hektar per kecamatan,” kata Mohammad Najib, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun. (ABK/MHF/WSI/REK/IRE/ NIK/EGI/JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com