Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi dan Marinir "Disewa" PT SIL dan BSMI

Kompas.com - 18/01/2012, 15:57 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Tudingan bahwa aparat kemanan, baik polisi dan marinir, ikut menerima aliran dana dari perusahaan terkait jasa pengamanan di areal hutan dan kebun yang bermasalah di Mesuji, Lampung, kian menguat.

Oknum polisi dan marinir "disewa" perusahaan dengan fasilitas dan imbalan biaya tertentu. Hal ini terungkap di dalam detail laporan akhir Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Mesuji yang diterima Kompas.

Dalam laporan itu terungkap bahwa PT Silva Inhutani Lampung (SIL) dan perusahaan sawit PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) sama-sama "menyewa" polisi dan marinir untuk mengamankan wilayah hutan atau perkebunan mereka yang disengketakan warga.

"Sebelum kejadian 10 November 2011, marinir dan polisi tinggal menetap di mess BSMI. PT BSMI memberikan fasilitas penginapan, uang makan, dan uang bensin. Ini dilakukan sejak 1997. Dalam satu shift, personil yang mengamankan perkebunan 10 - 15 orang," ujar Tisnanta, anggota TGPF, Rabu (18/1/2012).

Polisi ini berasal dari unsur Brimob. Setali tiga uang, akademisi dari Universitas Lampung ini mengungkapkan, PT SIL juga melakukan hal yang sama. Kegiatan penertiban perambah di wilayah Register 45 diduga dibiayai PT SIL. Sebab, baik pemda dan polisi tidak menganggarkan kegiatan ini.

Bahkan, ungkap dia, ada temuan bahwa biaya upacara ngaben Made Aste, korban yang tewas di Register 45, juga berasal dari dana PT SIL. "Biaya awalnya Rp 56 juta, dijanjikan ditanggung Putu, orang Parisada. Tetapi, ternyata baru dibayar Rp 27 juta. Informasi terakhir, Rp 22 juta diantaranya didapat patungan polisi. Dan, polisi mendapatkannya dari PT Silva," tuturnya.

Dikonfirmasi soal hal ini, Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jendral Pol. Jodie Rooseto belum mau berkomentar. "Kami mohon waktu mas. Sebab, sekarang saya masih mengikuti rapim (rapat pimpinan) di Jakarta," tutur Jodie, dalam pesan layanan singkatnya ke Kompas.

Perusahaan juga belum mau berkomentar. "Maaf pak, nanti saja. Saya sedang ada jadwal pemeriksaan dengan polisi," ujar Daniel, juru bicara PT SIL ketika dihubungi lewat telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com