JEPARA, KOMPAS
Aneka ukiran khas Negeri Tirai Bambu itu antara lain beberbentuk naga, kilin, dewa-dewi, Buddha, dan meja sembahyang. Harganya mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 140 juta. Sebagian besar pemesan meminta dibuatkan meja sembahyang China berukir naga dan patung naga mengingat tahun 2012 adalah tahun naga air.
Pemilik UD Rahayu Jati, Rochani Hadi, Senin (16/1), mengatakan bahwa pada hari-hari biasa pesanan mebel ukir dan relief paling hanya 1-3 buah dalam sebulan. Namun, memasuki bulan pertama menjelang Imlek ini pesanan meningkat menjadi 10 buah.
Pemesan kebanyakan meminta dibuatkan meja sembahyang khas China yang memadukan ukiran naga, kilin, dan motif bunga. Dari 10 pemesan, dua di antaranya berasal dari Malaysia.
”Meja sembahyang ukuran kecil dengan panjang 2 meter harganya Rp 7,5 juta, sedangkan ukuran besar dengan panjang 4 meter harganya Rp 9,5 juta,” kata Hadi.
Pemilik UD 69, Suniman (46), mengaku menerima pesanan dari pembeli China. Pemesan meminta dibuatkan patung ukir sembilan naga tiga dimensi setinggi 4,5 meter dan berdiameter 1,5 meter. Patung itu terbuat dari kayu pohon trembesi utuh yang dikerjakan lima pengukir.
Patung ukir senilai Rp 140 juta itu dibuat dalam tempo delapan bulan. ”Selain patung sembilan naga itu, kami juga membuat patung dewa-dewi dan kilin pesanan sejumlah wihara dari luar kota Jepara,” kata Suniman.
Meskipun kebanjiran pesanan di awal tahun, para perajin mengeluh kesulitan mendapatkan bahan baku, terutama kayu jati, karena harganya cukup tinggi. Selain itu, mereka kesulitan memperoleh kayu jati gelondong berdiameter di atas 70 sentimeter.
Menurut Rochani Hadi, harga kayu jati berdiameter 30-40 sentimeter dengan panjang 2 meter harganya mencapai Rp 7 juta-