Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telekonferensi untuk Rosa Belum Dipastikan

Kompas.com - 15/01/2012, 20:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus suap wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang dijadwalkan bersaksi bagi Muhammad Nazaruddin yang menjadi terdakwa kasus itu, Senin (15/1/2012). Namun belum dapat dipastikan apakah Rosa akan menyampaikan keterangannya melalui telekonferensi seperti yang diharapkannya.

"Belum ada jawaban dari majelis hakim soal telekonferensi," kata Juru Bicara Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Maharani Siti Sophia kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2012).

Sebelumnya LPSK telah mengirimkan surat ke majelis hakim yang menangani perkara Nazaruddin agar mengizinkan Rosa menggunakan telekonferensi. Permintaan LPSK itu berdasarkan permohonan pihak Rosa yang mengaku dapat ancaman dari kerabat Nazaruddin terkait kesaksiannya yang akan disampaikan di persidangan.

Kuasa hukum Rosa, Muhamad Iskandar khawatir jika kondisi kejiwaan Rosa semakin tertekan saat dihadapkan dengan Nazaruddin yang juga mantan bos-nya itu. Adapun keputusan untuk memeriksa Rosa melalui telekonferensi atau tidak, sepenuhnya berada di tangan majelis hakim yang menangani perkara Nazaruddin.

Terkait permintaan telekonferensi itu, pihak Nazaruddin merasa keberatan. Salah satu kuasa hukum Nazar, Elza Syarief curiga jika permintaan Rosa ini hanya rekayasa. "Itu rekayasa supaya gak kebuka ketua besar," ucapnya. Rosa memang berjanji akan mengungkapkan siapa sosok ketua besar yang muncul dalam pembicaraannya dengan Angelina Sondakh. Pengungkapan itu hanya akan dilakukannya saat bersaksi di persidangan yang rencananya digelar besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com