Rumah Bung Karno yang Kesepian

ENDE, KOMPAS.com — Rumah bewarna krem di Jalan Perwira, Kota Ende, itu terlihat berbeda dengan bangunan sekelilingnya. Bentuk dan arsitekturnya masih berupa bangunan lama.

Itulah rumah tempat tinggal Bung Karno selama diasingkan di Ende, Flores, sekitar tahun 1934 hingga 1938. Namun, seperti situs sejarah lainnya, rumah itu tampak kesepian saat dikunjungi, Selasa (10/1/2012).

Rumah berukuran sekitar 12 X 9 meter itu dikelilingi halaman yang cukup luas, baik di bagian depan maupun belakang. Rumah itu memiliki dua kamar tidur.

Ruang tidur Bung Karno dan istrinya, Inggit Garnasih, berada di sebelah kiri. Di depan kamar itu terdapat ruang lain yang berfungsi sebagai tempat mengobrol Bung Karno dan keluarganya.

Satu kamar tidur lagi tempat mertuanya, Ibu Amsi, berada di sisi kanan.

Di kamar-kamar itu terdapat tempat tidur yang dipakai Bung Karno dan keluarga. Tempar tidur besi yang sudah tampak kuno itu dikembalikan oleh warga setempat, yang dulu menerima pemberian dari Bung Karno saat meninggalkan Ende.

Di lemari kaca ruang tamu tersimpan peralatan makan, seperti piring porselen yang digunakan dulu. Piring-piring itu juga dikembalikan oleh warga sebagai koleksi situs rumah Bung Karno. Selebihnya, terdapat foto-foto Bung Karno, baik semasa tinggal di Ende maupun setelah menjadi Presiden Indonesia.

Menurut Syafruddin, petugas yang mengurus situs itu, jumlah pengunjung tidaklah banyak. Pintu pagar pun selalu dikunci. Biasanya pengunjung agak banyak saat hari-hari tertentu, seperti saat peringatan Hari Pendidikan atau Hari Kemerdekaan. "Paling banyak, ya, ada sekitar 100 pengunjung sebulan," katanya.

Rumah yang diresmikan sebagai situs oleh Bung Karno setelah menjadi presiden pada 16 Mei 1954 itu dibeli dari tokoh masyarakat setempat, Abdullah Ambuwaru.