PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (22/12/2011) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Mereka memprotes pengoperasian kapal isap pasir timah dan perkebunan sawit. Para pengunjuk rasa menyatakan, kapal isap menghancurkan laut Bangka. Puluhan kapal isap beroperasidi perairan Bangka dan Bangka Barat.
Kapal-kapal itu dioperasikan begitu dekat dengan pantai. Akibatnya, air laut sangat keruh dan ikan semakin sulit didapat nelayan. Sementara untuk kelapa sawit, mereka menilai tidak ada manfaat langsung bagi warga.
Saat ini luas hak guna usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit sudah lebih dari 200.000 hektar di seluruh Babel. Sedikitnya 107.000 hektar kebun sudah direalisasi. "Kelapa sawit tanaman rakus air. Lahan bekas sawit tidak bisa ditanami tanaman lain karena sudah rusak," ujar pengunjuk rasa.
Mereka ditemui antara lain oleh Wakil Ketua DPRD Kepulauan Babel Ernawan Rebuin. Mereka menyampaikan sejumlah hal seputar kelapa sawit dan kapal isap kepada Ernawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.