Temanggung, Kompas
Gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, ini mulai berstatus Waspada pada 5 Desember lalu.
”Dari data pengamatan sejak 5 Desember lalu, kami akan mengevaluasi apakah tren aktivitas vulkanis Gunung Sindoro cenderung meningkat atau justru menurun,” tutur Hendrasto, Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Minggu (18/12).
Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan data seismik, kimia, deformasi, dan tampilan visual.
Selama ini, menurut dia, aktivitas vulkanis Gunung Sindoro cenderung fluktuatif. Hal ini antara lain terlihat dari aktivitas kegempaan. Misalnya, pada Kamis (15/12), hanya terjadi dua kali gempa vulkanis dalam, dua kali gempa vulkanis dangkal, satu kali gempa tremor, dan 32 kali gempa embusan. Namun, pada Jumat (16/12), gempa vulkanis meningkat, yakni sembilan kali gempa vulkanis dangkal disertai gempa vulkanis dalam.
Sementara itu, menyusul dinaikkannya status Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, warga di bantaran Sungai Banyupahit dan Kaliputih diimbau berhati-hati karena setiap saat material kawah bisa meluber ke sungai.
Segala aktivitas warga dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Ijen dilarang, termasuk penambangan, pendakian, dan wisata.(EGI/SIR/ARA)