Delapan Penumpang Kapal Jujur Harapan Tiba di Cirebon

Delapan penumpang kapal itu dibawa ke Cirebon menggunakan Kapal Ikan Horizon VII yang dinakhodai Opik (57).

Dari sembilan penumpang yang dibawa, satu di antaranya meninggal dunia. Mereka yang selamat ialah ialah Ridwan Bin Hamid, Arif, Juniadin, Muchtar, Bram, Leo, Joni, dan Hasanudin. Adapun korban meninggal ialah Ghofarudin.

Saat turun dari kapal penyelamat, delapan penumpang kapal yang selamat dalam kondisi lemas. Beberapa di antaranya tidak bisa berjalan, sehingga harus digendong naik ke truk polisi.

Badan mereka kurus kering, sementara pakaian yang melekat di badan sudah compang-camping. Kelelahan amat tampak di wajah mereka yang kusam menghitam. Selama lima hari mereka terombang-ambing di lautan.

Sementara itu jenazah Ghofarudin disimpan di bak pendingin ikan, agar tidak membusuk.

Warga Kuwaci, Kendari, itu meninggal dalam perjalanan menuju Cirebon. Nelayan yang menyelamatkannya menuturkan, Ghofarudin tidak mau makan dan minum. Tubuhnya lemas, sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir di kapal ikan tersebut.

"Kami bukan tangan pertama yang menyelamatkan mereka. Ada Kapal Horizon lain yang menemukan mereka terapung naik rakit. Karena kapal kami yang hendak kembali ke Cirebon, maka korban kapal tenggelam itu dititipkan kepada kami," ungkap Opik.

Samita (29), salah satu anak buah kapal Horizon, menuturkan, sepanjang perjalanan delapan awak itu tidak banyak bicara. Mereka trauma dengan kejadian yang menimpa. Selama dua hari mereka terombang-ambing naik rakit kayu. Awalnya mereka 12 orang. "Tetapi, saat dibawa naik ke kapal kami jumlahnya sudah sembilan orang," ungkap Samita.

Kapal Horizon itu pun sebenarnya belum waktunya pulang. Mereka baru melaut 47 hari dari 60 hari yang dijadwalkan di Perairan Kalimantan. " Karena kami dititipi korban, maka kami mempercepat kepulangan," ujar Opik.

Kedelapan korban selamat itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati, Cirebon. Salah satu korban, Ridwan Bin Hamid, menceritakan, Kapal Jujur Harapan  memuat barang-barang keperluan kelompok hiburan untuk bermain di Pontianak. "Kami kelompok komidi putar, sudah bermain keliling ke banyak daerah," katanya lemah.

Badai besar menghantam kapal mereka pada 2 Desember lalu. Kapal itu ditumpangi 29 orang. Dengan ditemukannya delapan penumpang selamat dan seorang meinggal dunia, 20 orang lainnya kini belum diketahui keberadaannya.

Perwira Seksi Operasi Pangkalan Angkatan Laut Cirebon, Kapten Hadi Cahyadi, mengatakan, timnya mendapatkan laporan adanya awak kapal yang ditemukan di Perairan Cirebon pada Jumat siang, sekitar pukul 13.00.

"Kami lalu menurunkan lima orang untuk menjemput awak kapal yang diselamatkan nelayan tersebut," ujarnya.

Hingga pukul 19.00, kedelapan awak itu kondisinya makin membaik. Mereka diinapkan di Markas Pangkalan TNI AL  Cirebon.