Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jihad Melawan Korupsi Butuh "Peluru" dan "Penembak Jitu"

Kompas.com - 09/12/2011, 11:15 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin menyatakan, untuk bisa melakukan jihad melawan korupsi dibutuhkan pasokan 'peluru' dan 'penembak jitu' yang tiada henti untuk memukul mundur dan melumpuhkan musuh bersama, yakni korupsi.

Hal itu disampaikan Amir ketika mengantarkan laporannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Laporan Pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2004-2011, pada acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2011 yang dipusatkan di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah, Jumat (9/12/2011).

Pada acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, kabinet Indonesia Bersatu II, serta ratusan undangan lainnya, Amir menegaskan korupsi adalah teroris sejati yang menghambat Bangsa Indonesia menuju bangsa yang makin adil, demokratis, dan sejahtera.

Oleh karena itu dia berharap peringatan hari antikorupsi sedunia bukanlah momentum seremonial belaka.

Maka, terkait dengan penindakan dan penegakan hukum bagi oknum-oknum yang terlibat korupsi, hingga kini Inpres No 5 tahun 2004 Percepatan Pemberantasan Korupsi diterapkan untuk mendorong pencegahan dan pemberantasan korupsi.

"Hal yang paling penting untuk terus menggaungkan bahwa di bumi pertiwi ini tidak ada lagi tempat bagi koruptor, siapapun akan ditindak tanpa pandang bulu," paparnya seraya menguraikan sejumlah penanganan kasus korupsi.

Kendati banyak pencapaian yang telah diraih selama tujuh tahun, Amir mengakui hal itu masih jauh dari memuaskan, masih banyak hambatan yang tetap membuka ruang bagi terjadinya korupsi.

"Segencar apapun kerja keras pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia, ruang untuk korupsi berkembang selalu saja ada. Artinya perjuangan harus terus dilakukan dan diefektifkan," paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com