Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pers Indonesia Belum Demokratis

Kompas.com - 09/12/2011, 00:03 WIB
Aufrida Wismi Warastri

Penulis

Direktur Eksekutif Kajian Informasi, Pendidikan, dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS), J Anto, menambahkan, dia sepakat bahwa kapitalisme media bisa dilawan dengan melek media.

"Namun setelah melek media dan masyarakat kristis , apakah media akan berubah? Media tetap akan menggunakan logika kapitalisme untuk bertahan," katanya.

Anto mengusulkan agar gerakan yang dibangun adalah gerakan konsumen media. Konsumen mempunyai posisi tawar dengan memboikot sponsor sebuah tayangan jika tayangan yang dimaksud tidak mendidik.

Kapitalisme media juga tidak perlu dirisaukan sebab saat ini juga muncul jurnalisme warga, media sosial serta jejaring sosial yang merupakan kekuatan warga untuk melawan kepentingan kekuasaan dan kapital.

Dalam diskusi juga muncul usulan, agar TVRI dan radio komunitas menjadi media publik yang bisa melawan kapitalisme media. TVRI bisa menjadi TV alternatif, di tengah maraknya kapitalisme media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com