JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan menyediakan rekomendasi secepatnya dan membantu pemerintah kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur untuk segera membuat desain jembatan sementara, menyusul ambruknya Jembatan Tenggarong, Kalimantan Timur, sepanjang 710 meter, Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.30 Wita.
"Tidak hanya itu, kami juga segera merekomendasikan jalan-jalan alternatif untuk pergerakan kendaraan dari dan ke Kutai Kartanegara," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, Waskito Pandu, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu malam.
Pandu juga menekankan bahwa dalam situasi tanggap darurat hari-hari ini, pihaknya akan fokus pada dua hal yakni penyelamatan korban dan kendaraan yang tenggelam dan kedua, tim "forensic engineering" Kementerian PU sedang bekerja untuk menghasilkan analisis kecelakaan dan rekomendasi teknis.
Sebelumnya, Dirjen Bin Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto menduga bahwa perawatan terhadap jembatan yang lalai atau tidak sesuai prosedur adalah penyebab ambruknya.
"Melihat apa yang terjadi, kami menduga untuk sementara, perawatan jembatan itu tak sesuai prosedur, terutama terhadap pilar-pilar penghubung jembatan. Apa yang saya lihat di TV swasta nasional, fondasinya kan masih utuh," katanya.
Jembatan Tenggarong atau juga dikenal Jembatan Mahakam itu melintas di atas Sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 710 meter.
Djoko melanjutkan, sesuai desain awal, mestinya jembatan sekaliber itu dibuat untuk usia 40 tahun, bahkan hingga 100 tahun.
"Jembatan itu masih relatif muda karena dibuat fondasinya sejak 2000 dan selesai 2001," katanya.
Namun, tegasnya, kepastian penyebab runtuhnya yang disebut-sebut mirip dengan Jembatan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat ini, akan diperoleh setelah investigasi dan evaluasi menyeluruh selesai dilakukan.
"Tim survei akan segera dikirim dan sebagian sudah ada di sana," katanya.
Djoko juga menambahkan, Sabtu malam ini, dirinya bersama dengan Menteri PU Djoko Kirmanto juga segera bertolak ke lokasi kejadian.
Jembatan yang diresmikan pada 2001 tersebut merupakan sarana penghubung utama Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Korban tewas sementara akibat runtuhnya jembatan itu hingga pukul 18.00 WIB dilaporkan sudah empat orang dan ratusan lainnya luka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.