Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Mau Tinggalkan Situs Muaro Jambi

Kompas.com - 14/11/2011, 16:50 WIB
Irma Tambunan

Penulis

MUARO JAMBI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Provinsi Jambi Danil Chandra mengatakan para pengusaha penimbunan batu bara yang beroperasi di dalam dan sekitar situs Muaro Jambi, Provinsi Jambi, mau merelokasi usaha mereka. Itu mereka lakukan asalkan ada payung hukum yang mengatur kegiatan idustri dalam situs.

"Jika memang usaha penimbunan batu bara dilarang dalam kawasan tersebut, pengusaha akan pindah, asalkan memang ada payung hukumnya, lanjut Danil, Senin (14/11/2011).

Sebagaimana diketahui, empat perusahaan telah meni mbun batu bara dalam zona inti Situs Muaro Jambi , yaitu Indonesia Coal Resources, Thriveni Mining, Sarolangun Bara Prima, dan Bahar Surya Abadi.

Area penimbunan dalam pengelolaan PT Tegas Guna Mandiri. Industri lain yang beroperasi dalam situs seluas 2.612 hektar ini antara lain usaha batu bara PT Bina Borneo Inti (BBI), serta pabrik pengolahan sawit PT Sinar Alam Permai (SAP).

Menurut Danil, pengusaha sebenarnya ingin terlibat dalam pelestarian peninggalan budaya. Mereka mengakui keberadaan Situs Muaro Jambi dengan tidak menghilangkan peninggalan itu, justru memagari menapo atau bangunan bata berstruktur candi yang berada dalam wilayah usaha mereka.

Mengenai penataan industri dalam kawasan situs, lanjut Danil, sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah.

Situs Muaro Jambi merupakan pusat pendidikan dan permukiman biarawan Buddha, yang telah mendunia sejak Abad VII hingga XIV. Atas kemasyuran sejarahnya, Pemerintah Indonesia mengajukan Situs Muaro Jambi sebagai warisan budaya d unia kepada Unesco.

Situs ini telah masuk dalam daftar tentatif warisan budaya dunia pada urutan ke 5.465 pada tahun lalu, namun bukan tidak mungkin urutan Situs Muaro Jambi cepat naik, jika seluruh pihak mau melestarikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com