Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pelabuhanratu Diminta Tak Melaut

Kompas.com - 09/11/2011, 20:08 WIB
Herlambang Jaluardi

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com- Nelayan berperahu tradisional di pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar dianjurkan untuk tidak mencari ikan di luar kawasan teluk karena tinggi gelombang dan kecepatan angin membahayakan pelayaran. Apalagi di wilayah teluk ikan layur yang merupakan salah satu komoditas utama Palabuhanratu juga sedang banyak.

"Kami telah sampaikan kepada nelayan tradisional melalui syahbandar untuk menghindari berlayar di luar wilayah teluk. Anjuran itu datang langsung dari Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Arief R Lamatta, Rabu (9/11/2011) di kantornya.

Di kawasan tersebut dalam waktu dua pekan terakhir hujan nyaris turun setiap menjelang sore. Tiupan angin pun terasa lebih kencang dari biasanya. Menurut Arief, kecepatan angin di wilayah laut lepas berkisar antara 10-20 knot, dengan tinggi gelombang mencapai tiga meter.

Kecepatan angin yang tidak membahayakan nelayan berkapal kecil disebut Arief berkisar antara 1-10 knot. Hal tersebut dibenarkan salah seorang nelayan pancing, Aep (37), warga Kampung Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Ia mengaku tidak berani keluar dari teluk karena gelombang sedang tinggi. Namun, karena terdesak kebutuhan ekonomi, ia tetap melaut di sekitar Teluk Palabuhanratu dengan tangkapan ikan layur. Ikan layur sedang banyak.

"Kami biasanya berangkat mencari ikan setelah hujan reda, karena kecepatan anginnya tidak terlalu kencang," kata Aep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com