Dua Balita Ini Sebatang Kara

SRAGEN, KOMPAS.com- Peristiwa kecelakaan, apalagi sampai merenggut nyawa, selalu mengakibatkan keharuan, kepedihan, atau bahkan kebuntuan masa depan seseorang.

Barangkali itu pula yang dialami anak usia di bawah lima tahun (balita) Sasa (2,5) dan kakaknya, Tata (5). Kedua bocah itu harus kehilangan kedua orangtuanya langsung, akibat kecelakaan yang terjadi Minggu (6/11/2011) dini hari tadi di Jalan Raya Surabaya-Solo, tepatnya di Desa Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.

Dini hari itu, Sasa dan Tata bersama dua orangtuanya Sarwito (33) dan Sunarni, serta seorang tetangga mereka Nardi, sedang melaju dari Surabaya tujuan Sukoharjo. Sarwito, ayah mereka, yang mengemudikan mobil Isuzu Panther, sementara Sunarni duduk di belakang Sarwito.

"Mereka dari Surabaya hendak pulang ke Sukoharjo. Ke Surabaya mengantar pulang kerabat yang menghadiri hajatan di sini," kata Ngatmiyati, adik almarhum Sarwito.

Sampai di Desa Sambungmacan, Sarwito mencoba mendahului kendaraan di depannya. Di belakangnya ada taksi yang berpenumpang lima orang plus satu sopir. Sopir dan tiga penumpangnya meninggal, sementara dua penumpang selamat, salah satunya kritis.

Sebelum berhasil mendahului, dari depan ada bus Mira yang melaju kencang dari arah Solo. Tabrakan pun tak terhindarkan. Sarwito dan Sunarni tewas di tempat. Begitu pun penumpang dan sopir taksi di belakangnya.

Jenazah Sarwito dan Sunarni hingga pukul 11.00 masih berada di RSUD Sragen. Nardi, Sasa, dan Tata, selamat dalam peristiwa ini dan telah kembali ke rumah di Bendosari.

Pertanyaannya, lalu bagaimana dengan nasib Sasa dan Tata ke depan.