Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Mulai Buang Petasan

Kompas.com - 31/10/2011, 13:22 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com- Meledaknya petasan yang menyebabkan empat orang tewas di Dusun Penjor, Desa Bulusari, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (30/10/2011) malam, menyebabkan penduduk di desa itu ketakutan.

Penduduk banyak yang mulai membuang petasan atau bahan untuk membuat petasan, sehingga juga urung memproduksi petasan.

Seperti diberitakan, penduduk di Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Minggu sekitar pukul 19.45 dikejutkan adanya ledakan besar yang menyebabkan empat orang, semuanya masih bersaudara, tewas seketika di rumah Kamandanu.

Ledakan itu juga menyebabkan tiga warga luka-luka serta sedikitnya dua belas rumah rusak. Rumah yang rusak itu berada di sekeliling rumah Kamandanu. Ada pun korban yang tewas adalah Kamandanu, Romadhon, Arsatul, dan Mashuri alias Hures.

Sejumlah penduduk di Desa Bulusari, Senin (31/10/2011) ketika ditemui, mengaku, mereka memang sering membuat petasan setiap kali menjelang hari raya, baik itu hari raya Idhul Fitri maupun Idhul Adha yang akan jatuh pada 6 Nopember 2011.

"Kami punya tradisi menyalakan petasan. Petasan yang kami nyalakan itu buatan sendiri, dengan ukuran tinggi 80 cm dan diameter 25 cm. Petasan itu sebenarnya kembang api yang bisa meluncur ke udara kemudian meledak di atas," ujar Suwito, warga di Bulusari, Kabupaten Demak.

Namun, dengan kejadian meledaknya petasan di rumah Kamandanu, sejumlah penduduk mengaku trauma dan ketakutan. Secara diam-diam mereka mulai membuang petasan yang sudah jadi maupun bahan pembuatan petasan yang banyak di rumah-rumah penduduk.

Ketua RT 04 RW 02 Dukuh Penjor, Desa Bulusari, Masyudi mengatakan, lima tahun lalu penduduk di daerah ini memang suka membuat petasan. Akan tetapi setelah itu tidak pernah membuat lagi setelah ada imbuan dari pemerintah Kabupaten Demak yang melarang penduduk membuat petasan.

Petasan dinilai bahan yang berbahaya apabila pembuatnya warga yang tidak paham meracik obat-obatan yang bisa meledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com