Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Infrastruktur Picu Inflasi di Jatim

Kompas.com - 16/10/2011, 15:09 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kerusakan infrastruktur di Jawa Timur, menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya laju inflasi di provinsi itu.

Kondisi infrastruktur yang mengalami kerusakan, menjadi penyebab terhambatnya mobilitas barang dan jasa serta orang, dari pusat produksi ke tangan pengguna atau konsumen.

Akibat mobilisasi warga dan barang terhambat, ungkap Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Surabaya, Minggu (16/10/2011), ongkos angkut barang otomatis naik. Faktor lain yang mendorong peningkatan laju inflasi di Jatim, karena jumlah daerah yang terisolasi serta belum terjangkau sarana dan parsarana angkutan memadai.

Menurut Soekarwo, di Jatim masih banyak daerah yang terpencil dan terpelosok, sehingga membutuhkan dukungan sarana dan prasarana infrastruktur termasuk angkutan umum. Apalagi variabel pendorong keniakan inflasi, terkait adanya biaya atau ongkos yang dialami pada sektor pertanian relatif tinggi.  

Peralatan pertanian yang belum modern, juga ikut mendongkrak inflasi, karena dalam proses masih menggunakan banyak tenaga kerja. Akibatnya berpengaruh terhadap ongkos produksi lebih tinggi dan tidak efisien.

Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, antara lain beras, emas perhiasan, pendidikan, sewa rumah, rokok kretek filter, upah pembantu rumah tangga dan angkutan antar kota.

Ditambahkan, tingginya inflasi dikelompok sandang terutama terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainya. Komoditas penting yang sangat berpengaruh pada sub kelompok ini adalah komoditas emas perhiasan yang masih mengalami inflasi sebesar 3,71 persen, dan merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar kedua setelah beras sebesar 4,5497 persen.

Pemprov Jatim berusaha menurunkan laju inflasi yang dari Januari hingga September mencapai 3,14 persen, sedangkan laju inflasi year on year pada September 2010 hingga September 2011 mencapai 4,71 persen.

Jalan rusak

Pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2011, telah ada alokasi anggaran untuk perbaikan sarana infrastruktur sebesar Rp 175 m iliar. Sementara alokasi anggaran murni dari APBD Jatim sekitar Rp 600 miliar, dan sebagian dari alokasi anggaran PAK akan diberikan kepada kabupaten dan kota, dengan syarat adanya sharing dari masing-masing daerah tersebut.

Anggaran perbaikan jalan akan dibagikan ke 29 kabupaten yang ada di Jatim, dengan nilai Rp 5 miliar per kabupaten. Hal itu berdasarkan evaluasi di lapangan 47 persen jalan Kabupaten di Jatim rusak.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com