Temajuk, Potret Keterisolasian di Beranda Nusantara Kita...

Seorang tukang ojek dan wartawan yang diboncengkan terjerembab ke parit setinggi pinggang setelah sepeda motor yang mereka kendarai tak bisa dikendalikan lagi, tergelincir.

Bagi masyarakat Temajuk, drama menegangkan di jalan itu adalah episode hidup mereka sehari-hari. ”Dua bulan lalu, seorang ibu hamil meninggal di perjalanan saat hendak dibawa dari Temajuk ke Paloh. Di Temajuk hanya ada bidan, tetapi ketika itu tidak bisa menanganinya,” kata Zaitun (34), warga Kampung Camar Bulan, Desa Temajuk.

Kepala Desa Temajuk Mulyadi mengatakan, sebanyak 1.885 warga Temajuk umumnya hidup miskin. ”Biaya hidup sangat mahal karena infrastruktur jalan buruk. Sebagian warga menggantungkan hidup dari melaut dan berkebun lada, tetapi biaya untuk menjual ke Paloh mahal,” imbuhnya.

Kampung Camar Bulan dan Desa Temajuk selama sepekan ini menjadi perbincangan hangat. Sayangnya, justru masalah garis batas negara yang ramai menimbulkan pro dan kontra. Padahal, masyarakat Temajuk sedang menunggu aksi nyata dari pengambil kebijakan untuk membuka isolasi beranda negara itu. (Agustinus Handoko)