Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Penembakan Buruh Freeport di Mabes Polri

Kompas.com - 11/10/2011, 12:21 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan buruh PT Freeport dan kelompok masyarakat adat Papua mengadakan unjuk rasa di depan gedung Markas Besar Polri, Selasa (11/10/2011).

Mereka menuntut kepolisian mengusut kasus penembakan salah seorang buruh PT Freeport yang tewas tertembak polisi, Petrus Ayamseba (36), termasuk tujuh buruh lainnya yang juga menjadi korban luka-luka akibat tertembak.

Beberapa organisasi buruh dan LSM hadir dalam unjuk rasa ini, di antaranya Kontras, Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI), dan Aliansi Mahasiswa Papua. Mereka memakai baju berwarna merah dan memegang spanduk yang meminta polisi mengusut kasus penembakan itu.

Sebuah truk dibawa oleh pengunjuk rasa untuk membawa peralatan pengeras suara tepat menutupi pintu masuk utama gedung Mabes Polri. "Kami tidak terima teman kami ditembak mati. Polisi harusnya menjaga rakyatnya, bukan melakukan penganiayaan kepada rakyat. Kapolri kami minta tindak kekerasan ini," ujar salah satu wakil Masyarakat Adat Papua, Dorus Wakum, saat melakukan orasi.

Ia juga juga mewakili buruh Freeport yang datang menuntut keadilan. Mereka menuntut Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menurunkan Kapolres dan Kapolda Timika atas tindakan kekerasan yang sering terjadi di Papua dan dibiarkan tanpa penyelesaian.

"Kami punya rekaman peristiwa itu, buruh perempuan juga ditendang. Sangat tidak dibenarkan, makanya kami minta Kapolri turun dan periksa. Copot Kapolda dan Kapolres yang tidak bisa menjaga rakyatnya," katanya.

Dalam aksi ini tak banyak petugas kepolisian yang berjaga-jaga di depan Mabes Polri. Sementara itu, aksi berjalan damai sehingga tidak sampai membuat kemacetan di Jalan Trunojoyo, tempat aksi berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com