Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberlanjutan Peneliti Muda Jadi Tantangan

Kompas.com - 07/10/2011, 09:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kompetisi ilmiah remaja yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak 1969 berhasil melahirkan peneliti-peneliti muda berpotensi berikut temuannya. Namun, pengembangan potensi mereka tidak dilakukan secara optimal, bahkan terkesan diabaikan.

”Kendala sekarang ini, para peneliti muda yang berprestasi hingga tingkat internasional pun tidak pernah diketahui keberlanjutannya sebagai peneliti. Padahal, diharapkan ketika menjadi peneliti berprestasi sejak remaja bisa berlanjut sampai sepanjang masa hidupnya,” kata Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Sudjatmiko Eko Tjahjono, Kamis (6/10) di Jakarta.

Setiap tahun, sejak 1969, LIPI menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) tingkat nasional. Tahun 2011, baru saja diselesaikan, 4 Oktober lalu.

Menurut Bogie, LIPI mendukung keberlanjutan studi untuk remaja yang berprestasi di bidang penelitian. Di antaranya, LIPI memberikan rekomendasi untuk melanjutkan studi sesuai minat para peneliti muda. ”Rekomendasi itu diberikan sesuai permintaan,” kata Bogie.

Kunjungi Amerika Serikat

Bogie mengatakan, konsistensi minat riset bagi para peneliti muda perlu diwujudkan dengan menambah wawasan keilmuan secara global. Di antaranya, selama dua pekan sejak 27 Oktober 2011 nanti sebanyak 12 peneliti muda yang menang dalam LKIR 2010 diikutsertakan dalam kunjungan ke beberapa pusat keilmuan di Amerika Serikat.

”Di antaranya untuk mengunjungi kantor pusat Google, NASA, perusahaan Apple, Universitas Harvard, dan sebagainya,” kata Bogie.

Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan, para peneliti muda Indonesia cukup membanggakan. Dalam satu tahun terakhir terdapat beberapa prestasi para peneliti muda di tingkat internasional.

Pada Desember 2010 para peneliti muda peraih juara National Young Inventor Awards (NYIA) 2010 LIPI mendapat medali emas, perak, dan perunggu dari kegiatan Vietnam Fund for Supporting Technological Creations (VIFOTEC). Mereka meraih prestasi The Most Creative and The Most Innovative Invention pada 7th International Exhibition for Young Inventors di Hanoi, Vietnam.

Pada April 2011, tiga peneliti remaja Indonesia binaan LIPI memenangi The Best Over All Exhibitor, mendapat medali emas dan perak pada ajang kompetisi ENVEX di Malaysia.

Berikutnya, Mei 2011, tiga delegasi Indonesia pemenang LKIR 2010 menjadi finalis Intel International Science and Engineering Fair (IISEF) di Los Angeles, Amerika Serikat, yang mendapatkan First Place Award, berupa uang tunai sebesar 6.000 dollar AS, serta Certificate of Honorable Mention.

”Semua itu menunjukkan potensi dan karya peneliti muda Indonesia membanggakan dan patut mendapat perhatian dan pembinaan yang lebih,” kata Lukman. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com