Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus UNG Bentuk Tim Pencari Fakta

Kompas.com - 05/10/2011, 05:06 WIB

Adapun penggiat sastra dan budaya di Gorontalo, Syam Teradjana, menilai budaya kekerasan, seperti tawuran, di kalangan mahasiswa adalah sebuah kemunduran. Mahasiswa sejatinya harus menjadi agen perubahan bangsa yang lebih baik, bukan justru sebaliknya. Namun, mahasiswa tidak bisa disebut sebagai biang keladi atas semua kasus ini.

”Perlu peran semua pihak, seperti orangtua mahasiswa, dosen pengajar, ataupun pimpinan universitas. Bagaimana caranya membuat iklim belajar-mengajar di kampus menjadi penuh nuansa yang beretika,” tutur Syam.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Gorontalo Ajun Komisaris Besar Lisma Dunggio mengatakan bahwa polisi sudah memeriksa empat mahasiswa untuk dimintai keterangan. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa enam botol bom molotov yang belum meledak, sekarung botol kaca minuman penambah tenaga, serta belasan parang dan pisau. Penyidik diminta untuk menuntaskan kasus ini selambatnya dalam waktu dua pekan.

”Dari hasil penyelidikan kami, kebakaran gedung saat tawuran terjadi disebabkan oleh lemparan bom molotov. Sementara penyelidikan terus berlangsung dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Lisma.

Tawuran massal pecah di Universitas Negeri Gorontalo pada Senin sore dan melibatkan ratusan mahasiswa. Saat tawuran terjadi, gedung milik Fakultas Ilmu Pertanian terbakar.

Korban tawuran bertambah menjadi 11 orang, semuanya mahasiswa. Dua di antaranya dalam kondisi kritis akibat terkena sabetan pedang di bagian perut dan punggung. (APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com