Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Bisa Dimasuki, Haluan Kapal Masih Berasap

Kompas.com - 02/10/2011, 02:11 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS - Penyidikan dan investigasi atas Kapal Motor (KM) Marina Nusantara yang bertabrakan dan terbakar di Perairan Sungai Barito, Kalimantan Selatan, Senin (26/9) lalu, masih terhalang karena bangkai kapal masih mengeluarkan asap tipis dan suhunya tinggi.

Kondisi ini menjadi kendala bagi kepolisian dan Badan SAR daerah yang bertanggung jawab dalam penyidikan.

”Belum bisa dipastikan kapan kapal bisa dimasuki. Di bagian haluan masih ada kepulan asap,” ujar Direktur Polisi Perairan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) Komisaris Besar Julius Bambang K, Sabtu (1/10), melalui pesan pendek.

Sebelumnya pihak Administrator Pelabuhan mengatakan, upaya mengguyurkan air kembali untuk mendinginkan sisa-sisa kebakaran tidak bisa dilakukan dengan pertimbangan khawatir badan kapal semakin berat dan tenggelam.

Koordinator Badan SAR Daerah Banjarmasin Teguh Prasetyo, membenarkan soal kepulan asap dari badan KM Marina. Menurut Teguh, kondisi kapal masih mengepulkan asap berwarna kehitaman. Diduga asap tersebut berasal dari hasil pembakaran sisa-sisa karet atau ban kendaraan.

Menurut para sopir yang selamat, di dalam dek bawah memang terdapat beberapa truk yang memuat ban. Selain itu juga terdapat 42 sepeda motor, 48 mobil, 1 alat berat, 3 truk tronton, 6 truk sedang, 45 ekor sapi, dan 229 ekor kambing. Bahan-bahan inilah yang diduga menjadi penyebab lamanya kebakaran berlangsung.

Tim Basarda sendiri tetap melakukan pencarian terhadap kemungkinan masih adanya korban tewas tenggelam dengan cara menyisir di sekitar lokasi. ”Penyisiran dilakukan dalam radius tiga kilometer dari posisi kapal yang terbakar menggunakan dua buah kapal SAR,” ujar Teguh.

Sembilan orang

Hingga Sabtu siang jumlah penumpang yang belum diketahui nasibnya masih sembilan orang. Data itu didasarkan pada laporan anggota keluarga ke Posko Musibah KM Marina di RS Dr R Soeharsono, Banjarmasin.

Mereka adalah Dalawi (35), Siatun (31) dan anaknya, ketiganya asal Banjarmasin, Kalsel; Ahmad Aris (29), Surabaya, Jawa Timur; Agus Hermanto (31), Sufianan (37), Widya Anggraeni (9), dan Fida Norsita (2), keempatnya Bojonegoro, Jatim; dan satu lagi Maskur (24), Lamongan, Jatim.

Sementara penumpang yang masih menjalani perawatan dan menunggui keluarga mereka yang sakit ada 24 orang, terdiri dari 17 orang di RS Dr R Soeharso, 4 di RSUD Ulin, dan 3 di RS Suaka Insan. Pasien yang pulang sebanyak 191 orang. Berdasar data manifes jumlah penumpang KM Marina tercatat 443 orang.

Adapun jumlah korban yang ditemukan tewas hingga Sabtu sore masih tetap enam orang. Mereka adalah Kalam (59), warga Tuban, Jatim; Abdul Karim (55), Bangkalan, Madura; Buyah (45), Barabai, Kalsel; Nurhasan (45) Landasan Ulin, Kalsel; serta Normaini (26) dan Rahmani (31), Kotabaru, Kalsel.

Menurut Julius Bambang, pihaknya masih memeriksa sejumlah awak kapal, termasuk nakhoda Suyatman (KM Marina Nusantara) dan Chistian Beny (kapal tunda Bomas Segara yang menarik tongkang Pulau Tiga 330-22). Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.(WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com