Terbuka, Potensi Penggelembungan Data Pemilih

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Potensi penggandaan pemilih dalam pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung terbuka. Salah satu penyebabnya adalah pemutakhiran data pemilih tidak terawasi optimal.

Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Firman Pardede mengatakan, Panwas hanya punya tiga anggota tingkat provinsi dan 21 anggota tingkat kabupaten/kota. Panwas tingkat kecamatan belum terbentuk.

”Proses pemutakhiran data pemilih sudah berlangsung sejak awal September,” ujarnya di Pangkal Pinang, Jumat (23/9/2011). Dengan keterbatasan tenaga, sulit bagi Panwas mengawasi proses pendataan. Proses yang berlangsung tanpa pendataan itu dikhawatirkan menjadi celah untuk penggandaan pemilih.

”Kami tidak menampik potensi itu ada. Di beberapa daerah lain, situasi ini berakhir dengan gugatan terhadap data pemilih yang diduga tidak sesuai fakta,” ujarnya.

Potensi itu diperbesar dengan kemungkinan para calon menyalahgunakan kekuasaannya. Pasalnya, mereka yang disebut sebagai bakal calon peserta masih menjadi pejabat.

Gubernur Kepulauan Babel Eko Maulana Ali dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel Syamsudin Basari mengisyaratkan akan maju. Sementara Bupati Bangka Yusroni Yazid juga disebut-sebut akan maju. ”Kami berharap petugas pendataan di lapangan punya integritas,” ujar Firman.