Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mainkan Isu Politik di Ambon

Kompas.com - 15/09/2011, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia, Romo Benny Susetyo, Pr meminta politisi tidak memainkan isu-isu politik hanya untuk mengadu domba masyarakat Ambon dan mengambil suara dengan isu SARA.

Hal itu dikemukakan Benny mengingat akan ada Pilkada Gubernur di Ambon pada 2014 mendatang. "Jika penyebab kerusuhan hanya disebabkan pembunuhan tukang ojek, saya kira itu hanya pemicu. Karena kalau kita amati, rusuh di Ambon ini polanya sama dengan 1999, fitnah, informasi menyesatkan, bakar-bakar," ujar Benny di Jakarta, Kamis (15/9/2011).

Ia mengatakan, jika terdapat pertikaian, pihak luar diharapkan tidak dulu ikut campur menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, biarkan masyarakat Ambon, tokoh masyarakatnya dengan tatatan adat dan struktur pemerintahan di Ambon menyelesaikan persoalan itu terlebih dahulu.

"Buru-buru mendatangkan aparat keamanan adalah satu kesalahan karena membuat suasana mencekam dan mereka tidak bisa saling melangkah berjabat tangan saling berbaur. Sudah sejak lama, mereka sudah berbaur dan merajut yang luka-luka lama," kata Benny.

Lebih lanjut, ia menuturkan, aparat keamanan negara harus mencari penyebab pemicu konflik tersebut. Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat Ambon dapat dengan segera menyelesaikan sendiri terlebih dahulu begitu ada potensi-potensi pemicu konflik di daerahnya.

"Pihak luar jangan dulu ikut campur. Biarkan masyarakat ambon, tokoh masyarakatnya dengan tatanan adat dan struktur pemerintahannya disana menyelesaikan persoalan itu. Biarkan mereka berhubungan langsung dengan masyarakatnya," saran Benny.

Suasana Kota Ambon, Maluku, empat hari pasca-bentrokan warga, pada Kamis (15/9/2011) ini, berangsur kondusif. Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, tetap menghimbau agar masyarakat Kota Ambon tetap menahan diri jika ada provokasi dari luar.

Pertikaian antar warga sempat terjadi di sejumlah titik di Kota Ambon, Maluku, pada Minggu (11/9/2011). Pertikaian bermula dari meninggalnya Darfin pada Sabtu (10/9/2011). Isu yang beredar, Darfin meninggal karena dibunuh. Nyatanya, Darin meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com