Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Buatan Sukses

Kompas.com - 14/09/2011, 05:02 WIB

PALEMBANG, KOMPAS - Jumlah titik panas kebakaran lahan di Sumatera Selatan, Selasa (13/9), mulai berkurang menyusul penurunan hujan buatan di beberapa wilayah di provinsi itu. Namun, hujan yang dihasilkan berupa hujan ringan. Hal tersebut akibat asap kebakaran lahan masih terlalu tebal sehingga menghambat penurunan hujan.

Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Sumatera Selatan, hujan ringan turun di beberapa titik penyemaian bibit hujan buatan, Senin (12/9) malam, di antaranya di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kota Prabumulih sekitar tujuh milimeter per jam.

Jumlah titik api yang terpantau dari satelit NOAA pun turun drastis pada Selasa pagi, yaitu dari 366 titik api menjadi 21 titik. Di Palembang, warga setempat mulai merasakan berkurangnya gangguan asap.

Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Sunu Sutikno mengatakan, hasil yang diperoleh dari penyemaian pertama cukup menggembirakan. ”Meski hujan yang turun belum deras, keberhasilan sudah terlihat dari turunnya jumlah titik panas secara signifikan,” katanya di Palembang, Sumsel.

Menurut Sunu, terbatasnya hujan ini dipicu tingginya asap dari kebakaran lahan yang mencapai 4.000-7.000 kaki. Kondisi tersebut membuat tim TMC BPPT kesulitan mengenali awan yang akan menjadi lokasi penyemaian. Padahal, awan sangat menentukan keberhasilan hujan buatan.

Pada penaburan pertama, Tim TMC BPPT melakukan satu kali penyemaian dengan satu pesawat. Pada hari kedua, penaburan dilakukan dua kali menggunakan dua pesawat di Kabupaten Muara Enim dan Musi Banyuasin. Tambahan satu pesawat tersebut telah tiba di Palembang, Selasa siang.

”Dengan adanya dua pesawat, kami berencana membuat empat kali penaburan dalam sehari, tetapi ini sangat bergantung cuaca dan ada tidaknya awan,” kata Sunu.

Setiap satu penaburan, Tim TMC BPPT menebar sekitar satu ton bahan berupa campuran garam dapur (NaCl) yang diimpor dari Australia. Untuk Sumsel, telah tersedia 20 ton bahan.

”Penaburan hari ketiga rencananya dilakukan tiga kali jika memang awan tersedia cukup banyak,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel Achmad Taufik.

Untuk sementara, program hujan buatan akan dikonsentrasikan di Sumsel. Hal ini karena masih adanya titik panas yang sebarannya mencapai hampir semua kabupaten dan kota di Sumsel.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com